DEWI SEKAR ASIH, 100431573
(2006)
ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI DENGAN METODE MMSL (Minimum-Maximum Stock Level) :Studi Kasus di Instalasi Gigi dan Mulut RSU Dr. Soetomo Surabaya.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Di Instalasi Gigi dan Mulut RSU Dr. Soetomo pada tahun 2003 sampai tahun 2005 terjadi stagnant dan stockout yang tinggi dari obat dan bahan habis pakai. Hal ini disebabkan karena belum ada sistem perencanaan persediaan obat dan bahan habis pakai. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk melakukan perencanaan persediaan obat dan bahan habis pakai dengan metode MMSL (Minimum-Maximum Stock Level) di Instalasi Gigi dan Mulut pada tahun 2006.
Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional. Berdasarkan sifatnya adalah penelitian analitik dan menurut waktunya bersifat cross sectional. Waktu penelitian dari bulan Oktober 2005 sampai bulan Juni 2006. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data dianalisis dengan analisis ABC, forecasting dengan least square method, dan dianalisis dengan metode MMSL (Minimum-Maximum Stock Level), serta ditentukan reorder point-nya.
Hasil penelitian menunjukkan klasifikasi obat dan bahan habis pakai dengan analisis ABC didapat hasil bahwa kelompok A adalah obat dan bahan habis pakai yang nilai pemakaiannya sebesar 75,29% dengan jumlah item 13,51%. Kelompok B adalah yang nilai pemakaiannya sebesar 20,74% dengan jumlah item 17,57%. Kelompok C adalah yang nilai pemakaiannya sebesar 3,97% dengan jumlah item 68,92%. Kelompok A dihitung rata-rata pemakaian per tahunnya selama tahun 2003 - 2005. Dilakukan forecasting kebutuhan obat dan bahan habis pakai kelompok A untuk tahun 2006, serta ditentukan lead time dan safety stock-nya. Stok maksimal dan minimalnya ditentukan dan dihitung reorder point-nya.
Disarankan agar Instalasi Gigi dan Mulut RSU Dr. Soetomo melakukan analisis ABC secara kontinu, melakukan pengawasan dan pencatatan (perekapan) pembelian dan pemakaian dengan baik terhadap obat dan bahan habis pakai, dan penggunaan sistem informasi yang lebih akurat untuk mengetahui dengan baik penggunaan obat secara riil. Memperbaiki pelaksanaan fungsi administrasi (logistik) serta kepegawaian dan umum. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai perencanaan persediaan obat dan bahan habis pakai dengan analisis yang berbeda.
Actions (login required)
|
View Item |