Sulistiyorini, 100210974
(2006)
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN STATUS ANEMIA PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DAERAH ENDEMIS MALARIA Di SDN Ngreco III Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Prevalensi Anemia di Indonesia masih tinggi terutama pada kelompok yang rentan, yaitu pada wanita usia subur, ibu hamil, anak balita, dan anak sekolah. Faktor utama yang dapat menimbulkan terjadinya anemia karena kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat gizi terutama zat besi, konsumsi pangan yang tidak seimbang, dan komposisi makanan yang kurang beraneka ragam.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara tingkat konsumsi zat gizi dengan status anemia pada anak sekolah dasar di daerah endemis malaria.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dan menurut waktunya termasuk dalam penelitian cross sectional. Besar sampel penelitian sebanyak 62 anak sekolah dasar kelas III-VI di SDN Ngreco III Desa Ngreco Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan yang diambil secara acak. Pengambilan data dilakukan selama bulan Nopember 2005-Maret 2006. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi zat gizi dengan status anemia pada anak SD digunakan uji korelasi spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecukupan konsumsi zat gizi anak SD usia 8-14 tahun untuk energi sebesar 51,18% AKG, protein 48,28% AKG, vitamin A 1395,1% AKG, vitamin B 1 140,3% AKG, vitamin C 112,44% AKG, dan Fe 66,68% AKG. Dari hash pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) darah diketahui bahwa sebanyak 30,65% siswa menderita anemia dan 69,35% tidak menderita anemia. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tingkat konsumsi vitamin A, vitamin Bl, dan zat besi mempunyai hubungan yang bermakna dengan status anemia, sedangkan tingkat konsumsi energi, protein, serta vitamin C tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan status anemia.
Kesimpulan basil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi vitamin A, vitamin B 1, dan zat besi (Fe) mempunyai hubungan dengan terjadinya anemia pada anak SD di daerah endemis malaria. Oleh karena itu diharapkan adanya upaya perbaikan konsumsi makanan terutama sumber vitamin A, vitamin B l, zat besi, dan makanan sumber zat gizi lain yang ikut berperan dalam terjadinya anemia baik secara langsung maupun tidak langsung, serta perlu adanya penganekaragaman jenis bahan makanan yang mengandung zat gizi pada anak SD di daerah penelitian.
Actions (login required)
|
View Item |