ERIKA WIDIASTUTI, 100210970
(2006)
HUBUNGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI DENGAN STATUS SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA POLISI WANITA DI MARKAS KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Sindroma pramenstruasi adalah kumpulan gejala yang timbul 2-10 hari menjelang masa menstruasi. Kesegaran jasmani yang baik dapat mencegah seorang wanita dari sindroma pramenstruasi. Polisi wanita mengemban tugas dalam menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Polisi wanita juga membutuhkan kesegaran jasmani yang baik dalam pelaksanaan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan tingkat kesegaran jasmani dengan status sindroma pramenstruasi pada polisi wanita di Markas Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat.
Penelitian dengan rancangan crossectional ini dilakukan dengan pendekatan observasional dan analitik. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan pengukuran tingkat kesegaran jasmani dilakukan dengan menggunakan metode Harvard Step Up Test. Besar sampel adalah 44 orang polisi wanita yang diambil dari populasi dengan dengan metode simple random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kelompok umur, kebiasaan olahraga, dan tingkat kesegaran jasmani. Sedangkan variabel tergantung adalah status sindroma pramenstruasi. Uji statistik ang digunakan adalah Chi Square dengan tingkat kemaknaan 0,05. untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung digunakan nilai Cramer's V
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas tidak berhubungan dengan status sindroma pramenstruasi. Nilai signifikansi dari tiap variabel bebas yaitu kelompok umur (p=0,074), status olahraga (p=0,227), frekuensi olahraga (p=0,467), waktu berolahraga (p=0,564), tipe berolahraga (p=1,000), dan tingkat kesegaran jasmani (p=0,167). Berdasarkan nilai Cramer's V dapat diketahui bahwa kelompok umur mempunyai tingkat hubungan terkuat dengan status sindroma pramenstruasi dibandingkan dengan variabel bebas lainnya (koefisien asosiasi=0,294). Sedangkan tipe olahraga mempunyai tingkat hubungan terlemah dengan status sindroma pramenstruasi (koefisien asosiasi=0,114).
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat kesegaran jasmani dengan status sindroma pramenstruasi. Hal ini disebabkan karena mayoritas responden memiliki tingkat kesegaran jasmani yang kurang.
Berdasarkan nilai Cramer's V dapat diketahui bahwa tingkat hubungan antara tingkat kesegaran jasmani dengan status sindroma pramenstruasi adalah rendah. Peningkatan kualitas gaya hidup sehat sangat perlu dilakukan untuk mencegah wanita dari sindroma pramenntruasi misalnya dengan menjaga keseimbangan asupan nutrisi, istirahat dan tidur yang cukup, dan mengurangi stres.
Actions (login required)
|
View Item |