Nur Fadhilah, 100730341 (2009) HUBUNGAN KETERSEDIAAN PANGAN LOKAL DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA PAMINTANGAN KECAMATAN AMUNTAI UTARA KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA PROPINSI KALIMANTAN SELATAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2010-fadhilahnu-12285-fkm220-k.pdf Download (307kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2010-fadhilahnu-10872-fkm220-h.pdf Restricted to Registered users only Download (955kB) | Request a copy

Abstract

Ketersediaan pangan lokal dan non lokal di Desa Pamintangan cukup banyak dalam jenis dan jumlahnya. Selain itu harga pangan lokal juga terjangkau. Namun di Desa Pamintangan masih ditemukan balita gizi kurang dan gizi buruk. Oleh karena itu akan dilakukan penelitian sehubungan dengan ditemukannya masalah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari hubungan antara ketersediaan pangan lokal dengan status gizi balita. Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk mempelajari karakteristik balita, karakteristik keluarga balita dan pola konsumsi, serta mempelajari kecukupan energi dan protein. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat observasional analitik dengan cara pengamatan terhadap responden dan data dikumpulkan secara crossectional. Sampel penelitian ini adalah balita usia 0-59 bulan. Terdapat 46 sampel dan ditentukan dengan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan terdiri dari ketersediaan pangan, TB balita,dan BB balita. Data lain dikumpulkan dengan questioner. Analisa data yang digunakan adalah chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara ketersediaan pangan dengan status gizi balita menurut klasifikasi BB/U (p = 0,000; r = 0,552). Tidak ada hubungan antara ketersediaan pangan dengan status gizi balita menurut klasifikasi BB/TB (p = 0,703). Ketersediaan pangan tingkat rumah tangga mempengaruhi pola konsumsi makan keluarga. Apabila ketersediaan pangan cukup maka pola makan responden lebih beragam dan ini berpengaruh pada terpenuhinya tingkat kecukupan konsumsi energi dan protein responden. Makin baik tingkat konsumsi energi dan protein maka pertumbuhan dan perkembangan responden akan lebih baik dan akhirnya berpengaruh pada status gizinya. Makin rendah tingkat konsumsi energi dan protein responden makin jelek status gizinya.

Actions (login required)

View Item