Lidya M Wulandari, 100511736 (2009) HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENDERITA DAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN ASMA BRONKIAL DI RSUD PAMEKASAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2010-wulandaril-10944-fkm540-h.pdf Restricted to Registered users only Download (639kB) | Request a copy |
||
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK KKC KK FKM 54 09 Wul h.pdf Download (345kB) | Preview |
Abstract
Dewasa ini masalah penanggulangan asma menjadi bahasan menarik karena meningkatnya penjualan obat antiasma ternyata tidak mengurangi kekambuhan pada penderita. Bahkan di beberapa negara terjadi kenaikan prevalensi, morbiditas dan mortalitas asma, sehingga penatalaksanaan penyakit tersebut perlu ditinjau kembali. Selain mengganggu aktivitas, asma tidak dapat disembuhkan bahkan dapat menimbulkan kematian. Sebagian besar atau 80 persen kematian justru terjadi di negara-negara berkembang. Tingginya angka kematian akibat asma banyak karena kontrol asma yang buruk. Hal ini juga karena sikap pasien dan dokter yang sering kali meremehkan tingkat keparahannya. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari hubungan antara karakteristik responden dan kebiasaan olahraga dengan frekuensi kekambuhan asma. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah penderita asma bronkial yang datang berobat di Poli Penyakit Dalam dan Paru RSUD Pamekasan, yaitu sebanyak 91 orang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Chi – square dengan α = 0,05 dan uji korelasi dari Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 57,14% penderita tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis kelamin (p = 0,290), tingkat pendidikan (p = 0,506), pekerjaan (p = 0,095), frekuensi olahraga (p = 0,477) dan lama waktu olahraga (p = 0,455) tidak ada hubungan dengan frekuensi kekambuhan asma. Sedangkan usia (p = 0,034) dan kebiasaan berolahraga (p = 0,000) menunjukkan adanya hubungan dengan frekuensi kekambuhan asma. Kesimpulannya adalah adanya hubungan antara usia dan kebiasaan berolahraga dengan frekuensi kekambuhan asma. Saran yang dapat diberikan adalah penderita sebaiknya melakukan olahraga isotonik dan tidak melakukan olahraga yang berat, serta melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 54 09 Wul h | ||||||
Uncontrolled Keywords: | ASTHMATICS | ||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC705-779 Diseases of the respiratory system | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Fariddio Caesar | ||||||
Date Deposited: | 09 Jul 2010 12:00 | ||||||
Last Modified: | 01 Oct 2016 07:10 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/24104 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |