Zeni Firginingtyas, 100610009 (2010) PENGARUH PEMBERIAN BISKUIT BEKICOT (ACHATINA FULICA) TERHADAP PENINGKATAN Z-SCORE BALITA GIZI BURUK BERDASARKAN INDEKS BB/U DAN TB/U DI KELURAHAN UJUNG KOTA SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (abstrak)
gdlhub-gdl-s1-2011-firginingt-14519-fkm351-k.pdf Download (134kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
download.php_id=gdlhub-gdl-s1-2011-firginingt-12182&no=1 Restricted to Registered users only Download (1kB) | Request a copy |
Abstract
Gizi buruk masih menjadi masalah kesehatan dan gizi utama di Indonesia. Berdasarkan data hasil survei Dinas Kesehatan Kota Surabaya tahun 2009 pada 136.155 balita menunjukkan 1.888 balita (1,39%) mengalami gizi buruk. Faktor langsung penyebab gizi buruk adalah kurangnya asupan makanan yang bergizi dan penyakit infeksi. Salah satu alternatif yang dapat dipilih untuk menanggulangi masalah tersebut adalah penggunaan bahan pangan berbasis tepung, salah satunya adalah tepung bekicot. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian biskuit bekicot (Achatina fulica) terhadap peningkatan z-score balita gizi buruk berdasarkan indeks BB/U dan TB/U di Kelurahan Ujung Kota Surabaya. Penelitian dilaksanakan menggunakan desain quasi eksperimental dengan pemberian biskuit bekicot selama 1 bulan pada kelompok kasus dan biskuit kelapa pada kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan indeks BB/U tidak ada pengaruh pemberian biskuit bekicot dan biskuit kelapa dengan peningkatan z-score balita (p>α = 0,05). Sedangkan berdasarkan indeks TB/U pada kelompok kasus mempunyai nilai p = 0,020 dan 0,836 pada kelompok kontrol, ini berarti ada pengaruh pemberian biskuit bekicot terhadap peningkatan z-score balita menurut indeks TB/U jika dibandingkan biskuit kelapa. Kuatnya pengaruh tersebut ditunjukkan dengan nilai Exp(B) sebesar 1,019, ini berarti kemungkinan balita yang mendapatkan biskuit bekicot dan mengkonsumsinya akan mengalami peningkatan z-score berdasarkan indeks TB/U 1,019 kali lebih besar jika dibandingkan dengan balita yang tidak mendapatkan biskuit bekicot. Kesimpulan dari penelitian ini adalah biskuit bekicot lebih baik dari biskuit kelapa untuk meningkatkan TB/U z-score pada balita gizi buruk. Saran bagi peneliti selanjutnya, intervensi perlu dilakukan minimal 90 hari sesuai dengan prosedur program PMT Pemulihan yang dilakukan Dinas Kesehatan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 35/10 Fir p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | malnutrition | ||||||
Subjects: | T Technology > TX Home economics > TX341-641 Nutrition. Foods and food supply | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Turwulandari | ||||||
Date Deposited: | 17 Jan 2011 12:00 | ||||||
Last Modified: | 04 Aug 2016 01:26 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/24240 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |