Dian Dwi Handayani, 100321564 (2006) PERBEDAAN RISIKO KEJADIAN KADAR GULA DARAH ACAK ≥ 200 Mg/dl PADA DIABETES MELLITUS TIPE 2 BERDASARKAN KARAKTERISTIK PENGOBATAN ANTI DIABETIK (OAD)(Studi Kasus di Puskesmas Sekardangan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2005). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-handayanid-2472-fkm71_0-k.pdf Download (374kB) | Preview
Preview	Text (FULL TEXT) 24277.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit metabolik yang biasanya herediter yang menunjukkan hiperglikemia dan glukosuria dengan di sertai atau tidak gejala klinik sebagai akibat kurangnya insulin relatif sampai absolut. Diabetes mellitus masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia dan juga merupakan masalah di Kabupaten Sidoarjo. Di Puskesmas Sekardangan, penyakit diabetes mellitus masuk dalam daftar 10 penyakit terbesar di tahun 2003, 2004 dan 2005 dan selalu mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan risiko kejadian kadar gula darah acak DM tipe 2 berdasarkan karakteristik pengobatan anti diabetik (OAD) di Puskesmas Sekardangan kabupaten Sidoarjo. Penelitian merupakan penelitian observasional dengan rancangan kasus kontrol. Sampel kasus yaitu semua penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar gula darah acak ≥ 200 mg/dl sebanyak 52 orang dan sampel kontrol yaitu semua penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar gula darah acak ≥ 200 mg/dl dengan perbandingan sampel kasus dan kontrol 1:1. Sampel diambil secara simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi square (X2) dengan α = 0,05. Variabel bebas adalah kadar gala darah acak ≥ 200 mg/dl dan variabel terikat adalah karakteristik pengobatan anti diabetik. Hasil analisis uji Chi square menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan risiko kejadian kadar gula darah acak secara signifikan menurut jenis kelamin dengan nilai CI 0,83-5,02 (p=0,180, OR=2,04), menurut usia dengan nilai CI 0,63-2,97 (p=0,554, OR=1,34) dan menurut status pekerjaan dengan nilai CI 0,93-4,49 (p=0,113, OR=2,04) pads DM tipe 2. Terdapat perbedaan risiko kejadian kadar gula darah acak secara signifikan menurut tingkat pendidikan dengan nilai CI 1,59-8,02 (p=0,003, OR=3,58), menurut tingkat pengetahuan dengan nilai Cl 1,59-8,10 (p=0,003, OR=3,60), menurut dukungan keluarga dengan nilai CI 2,40-12,98 (p=0,000, OR=5,58), menurut dosis obat dengan nilai CI 2,21-11,85 (p=0,000, OR=5,13), menurut cara minum obat dengan nilai CI 8,32-64,15 (p=0,000, OR=23,1), menurut jenis obat dengan nilai CI 0,09-0,49 (p=0,000, OR=0,22) dan menurut kepatuhan minum obat dengan nilai CI 3,40-19,84 (p—0,000, OR=8,22) pada DM tipe 2. Tidak terdapat perbedaan risiko kejadian kadar gula darah acak menurut jenis kelamin, usia dan status pekerjaan pads DM tipe 2. Ada perbedaan risiko kejadian kadar gula darah acak menurut tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dukungan keluarga, dosis obat, cara minum obat, jenis obat dan kepatuhan minum obat pada DM tipe 2. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya melakukan penyuluhan secara intensif kepada masyarakat tentang penyakit diabetes mellitus untuk mencegah meningkatnya kasus diabetes mellitus.

Actions (login required)

View Item