ABDUL RAHIM WARHANGAN, 100431539
(2006)
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PENYAKIT SCABIES PADA ANAK DI TEMPAT PENGUNGSIAN WAIPOTIH KABUPATEN BURU PROPINSI MALUKU.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Masalah pengungsi selalu menjadi pusat perhatian di dunia. Demikian juga yang dialami oleh bangsa Indonesia khususnya di Propinsi Maluku yang diakibatkan oleh kerusuhan sosial yang terjadi sejak bulan Januari tahun 1999 sampai dengan akhir bulan April 2003. Jumlah pengungsi di Maluku sebanyak 44.027 kk dengan 249.115 jiwa. Sedangkan jumlah pengungsi di Kabupaten Buru sebanyak 850 kk dengan 1.900 jiwa, dan jumlah pengungsi yang terbanyak menempati tempat pengungsian Waipotih sebanyak 400 kk dengan 960 jiwa dengan jumlah anak sebanyak 106 jiwa. Di tempat pengungsian mereka banyak mengalami perubahan, orang tua terpaksa harus bekerja mati-matian untuk mencukupi nafkah keluarga, sebagian orang terpaksa mengemis dan mencuri, banyak yang menderita kurang gizi, timbul wabah penyakit yang salah satunya adalah penyakit scabies.
Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan yang utama, dari profil Dinas Kesehatan Kabupaten Buru, data 10 penyakit terbanyak tahun 2004 penyakit scabies berada pada urutan keempat sebesar 30% dan dari laporan kesehatan pengungsi penyakit scabies masih merupakan penyakit terbanyak yaitu sebesar 29,5%.
Tujuan penelitian adalah mempelajari faktor yang berhubungan dengan terjadinya penyakit scabies pada anak di tempat pengungsian Waipotih Kabupaten Buru Propinsi Maluku.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional yang dilaksanakan sejak bulan September 2005 sampai dengan bulan Mei 2006. Populasi penelitian adalah anak usia 5-12 tahun ditempat pengungsian Waipotih. Sampel penelitan diambil secara simpel random sampling sebanyak 84 sampel. Analisis data menggunakan uji Chi-Square (α = 0,05). Variabel terikat adalah kejadian scabies pada anak, sedangkan variabel bebas adalah umur, status gizi, higiene perorangan, kepadatan penghuni, dan tingkat pendidikan orang tua.
Dari hasil uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kejadian scabies pada anak di tempat pengungsian Waipotih Kabupaten Buru Propinsi Maluku dengan variabel umur (nilai p = 0,018), kejadian scabies dengan status gizi (nilai p = 0,025), kejadian scabies dengan higiene perorangan (nilai p = 0,028) dan kejadian scabies dengan kepadatan penghuni (nilai p = 0,025). Sedangkan tingkat pendidikan orang tua tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kejadian scabies.
Pada penelitian ini yang disarankan dalam penanggulangan kejadian scabies di tempat pengungsian adalah peningkatan gizi balita dan mengadakan penyuluhan kesehatan masyarakat.
Actions (login required)
|
View Item |