CHAIRANI, 100210937
(2006)
HUBUNGAN BMI DAN TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI DENGAN PRESTASI PADA ATLET BALAP SEPEDA : Studi di Tim Nasional Balap Sepeda, Klub Balap Sepeda CCC Dan BKCC Jakarta 2006.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Olahraga balap sepeda adalah salah satu cabang olahraga yang menuntut banyak ketahanan fisik, kecepatan dan pengeluaran energi yang terus menerus. Untuk itu diperlukan kondisi kesegaran jasmani yang baik guna mendukung kegiatan olahraga tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik atlet, kebiasaan makan, sistem penyelenggaraan makan di klub, tingkat konsumsi gizi, status gizi, dan tingkat kesegaran jasmani atlet balap sepeda di Tim Nasional, klub Balap Sepeda CCC dan BKCC Jakarta dan hubungan-hubungan variabel tersebut dengan pencapaian prestasi yang optimal.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif, dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh atlet balap sepeda yang ada di Tim Nasional, klub Balap Sepeda CCC dan BKCC Jakarta. Sampel penelitian adalah total populasi yang bersedia menjadi responden, yaitu 28 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (85,7 %) adalah laki-laki, sedangkan responden wanita sebesar 14,3 %, umur 18 – 33 tahun, tingkat pendidikan responden adalah tamat SL'I'A sebesar 82,1 %. Seluruh responden melakukan latihan di klub enam kali seminggu (setiap hari), dengan durasi latihan > 2 jam. Frekuensi makan responden 57,1 % sebanyak 3 kali sehari. Tingkat konsumsi energi 78,6 % adalah baik (>80 % AKG). Tingkat konsumsi vitamin C 85,7 % adalah baik (>80 % AKG). Sedangkan tingkat konsumsi protein, vitamin B1, Ca dan Fe I00 % baik (>80 % AKG). Tingkat kesegaran jasmani responden 82,1 % adalah baik. Penyelenggaraan makanan di ketiga klub balap sepeda masih belum mengikuti sepenuhnya tahap-tahap penyelenggaraan makanan institusi.
Sebagai saran dalam penelitian ini adalah perlunya dilakukan penyelenggaraan makanan yang tepat sesuai dengan tahap-tahap penyelenggaraan institusi dan kebutuhan gizi atlet serta perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan agar atlet mengerti mengenai perilaku makan yang sehat. Dukungan yang besar dari manajer pelatih sebagai tokoh panutan sangat diperlukan untuk meningkatkan prestasi atlet.
Actions (login required)
 |
View Item |
