DIAN RAKHMINIAR, 100630231 (2008) HUBUNGAN STATUS KECACINGAN DENGAN STATUS ANEMIA PADA BALITA STATUS GIZI KURANG KELURAHAN MOJO SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2009-rakhnmniar-8618-fkm87_08.pdf Download (388kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
24363.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Prevalensi anemia pada balita masih menjadi masalah kesehatan. Defisiensi zat besi pada balita berhubungan dengan turunnya kadar hemoglobin. Salah sate faktor penyebab hilangnya kadar hemoglobin adalah adanya infestasi cacing pada tubuh balita. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi anemia pada balita dan untuk mengetahui kecacingan yang menjadi salah satu penyebab terjadinya anemia. Serta untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kecacingan dengan status kecacingan. pada balita Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional dan teknik pengambilan sampelnya menggunakan Simple Random Sampling. Besar sampel dalam penelitian ini sebesar 60 sampel. Penelitian dilakukan pada balita usia 24-60 bulan dengan status gizi rendah. Variabel bebas pads penelitian ini meliputi: kecacingan, dan tingkat pengetahuan tentang kecacingan. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah anemia. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan prevalensi anemia sebesar 50 % dan prevalensi kecacingan sebesar 43,3 %. Untuk mengetahui hubungan keduanya dilakukan uji statistic dengan menggunakan Fisher Exact Test yang menunjukkan tidak adanya hubungan kecacingan dengan status anemia pada balita status gizi rendah (p>0,05). Hal ini disebabkan cacing yang menginfeksi balita bukan jenis cacing yang menyebabkan anemia. Cacing yang menginfeksi balita Kelurahan Mojo adalah Ascaris Lumbricoides 13,3 % dan Enterobius Vermicularis 16,7 %. Sedangkan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kecacingan dengan status kecacingan pada balita menggunakan uji statistic Pearson Chi-square dan didapatkan hasil p<0,05 yang berarti terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kecacingan dengan status keracingan pada balita. Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagian besar cacing yang menginfeksi balita di lokasi penelitian adalah Enterobius Vermicularis. Anemia pads balita di lokasi penelitian tidak disebabkan karena adanya infestasi cacing, namun karena factor lain. Anemia pada balita dapat dipengaruhi oleh berbagai factor. Kecacingan pada balita di lokasi dapat disebabkan kurangnya pengetahuan ibu. Peningkatan pengetahuan ibu balita Kelurahan Mojo kecamatan Gubeng dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang kecacingan, hygiene perorangan dan anemia oleh leader dan bekedasama dengan institusi kesehatan yang berwenang.
Actions (login required)
View Item |