RIA YULIARTI, 100411354 (2008) PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE ANTARA WANITA BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-yuliartiri-9609-fkm40_0-k.pdf Download (399kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) 24384.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kecemasan menghadapi menopause adalah kecemasar~ yang dirasakan wanita ketika masa menopausenya akan tiba. Tingkat kecemasan dalam memasuki masa menopause disebabkan karena perueahan kadar estrogen serta penyebab kekhawatiran lain dari faktor psikologis, faktor sosiokultural dan faktor organobiologik. Kecemasan yang berlebihan menjelang masa menopause dapat menimbulkan gangguan psikosomatis yang ditandai dengan gejala-gejala meliputi gejala somatik/fisik (sensorik), kardiovaskuler, perasaan cemas (anxiety), ketegangan, gejala autonom, gejala pencernaan, gangguan kecerdasan, gangguan tidur (insomnia), gejala urogenital, dan perasaan depresi. Oleh karena itu dapat mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita dalam menjalani masa menopause. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause antara wanita bekerja dan tidak bekerja.di desa Grabagan Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancang bangun cross sectional. Penelitian ini dilaksanaan dengan cara wawancara pada wanita yang berusia 40 – 55 tahun yang menghadapi masa menopause. Jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 98 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan One Stage Cluster Random Sampling. Data yang telah diambil kemudian dianalisis secara deskriptif dengan tabulasi silang dan secara analitik menggunakan uji Wilcozon Mann-Whitney U dua sampel independent (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita tidak bekerja lebih banyak mengalami gejala – gejala timbulnya kecemasan dalam menghadapi menopause bila dibandingkan dengan wanita bekerja yaitu 9 gejala pada wanita tidak bekeda dan 5 gejala pada wanita bekerja. Sedangkan pada tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause, sebagian besar wanita tidak bekerja mengalami kecemasan ringan (36,20/o) dan wanita bekerja tidak mengalami kecemasan (37,3%). Berdasarkan hasil perhitungan statistik disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause antara wanita bekerja dan tidak bekerja (p = 0,002) dan ada perbedaan penyebab timbulnya kecemasan dalam menghadapi menopause dari faktor psikologis (p = 0,048) dan faktor sosiokultural (p = 0,045) antara wanita bekerja dan tidak bekerja. Untuk mengurangi kecemasan dalam menghadapi menopause, maka disarankan agar memberdayakan wanita terutama wania bekerja dengan melibatkan berbagai aktivitas sosial di masyarakat dan kegiatan agama serta adanya peran anak untuk memberikan perhatian dan dukungan. Disamping itu juga untuk mengurangi gejala – gejala kecemasan dengan cara konsultasi ke dokter serta menjaga kondisi kesehatan dengan rajin olahraga dan nutrisi.

Actions (login required)

View Item