Elyssa Eka Adriana, 080610285 (2011) Penerapan Ant Colony Optimization pada Permutation Flow Shop Scheduling Problem. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 2221.pdf Download (121kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) 24482.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini bertujuan menyelesaikan permutation flow shop scheduling problem untuk meminimalkan makespan menggunakan Ant Colony Optimization (ACO). ACO merupakan metode dan teknik yang terinspirasi oleh semut, paling banyak dipelajari dan memberikan hasil positif (sukses) untuk menyelesaikan permasalahan optimasi. Permasalahan penjadwalan yang diselesaikan menggunakan algoritma ini berupa permutation flow shop. Solusi yang didapatkan melalui algoritma ini adalah job sequence dengan makespan minimal. Proses untuk ACO dimulai dengan menetapkan initial job sequence menggunakan algoritma Nawaz, Enscore dan Ham (NEH). Initial job sequence kemudian ditingkatkan dengan metode job-index-based local search, hasilnya adalah seed job sequence. Setelah itu, melakukan inisialisasi pheromone trails untuk memberi informasi pada ant colony dalam membangun sebuah solusi ant sequence, hasil ant sequence berupa complete job sequence. Kemudian sekali lagi diaplikasikan job-index-based local search untuk meningkatkan complete job sequence dan hasilnya berupa result job sequence. Selanjutnya dilakukan update pheromone trails untuk memperbarui nilai inisial pheromone trails. Langkah terakhir adalah mengaplikasikan job-index-based swap scheme untuk memperoleh solusi terbaik, yaitu job sequence dengan makespan minimal yang disebut final job sequence. Untuk memudahkan penyelesaian permutation flow shop scheduling problem, maka dibuat program menggunakan software C++ Builder. Program tersebut diimplementasikan pada dua data. Data I yang digunakan merupakan permasalahan 5-job 4-mesin, diambil dari (Ozdagoglu, 2008) dan data II diambil dari (Kattan et al., 2003), berisi permasalahan 10-job 5-mesin. Data I diselesaikan secara manual dan menggunakan program yang telah dibuat. Data I yang diselesaikan secara manual menghasilkan job sequence yang berbeda dengan penyelesaian menggunakan program, namun nilai makespan minimal yang dihasilkan adalah sama, yaitu sebesar 76 jam. Perbedaan hasil sequence ini tidak perlu dipermasalahkan karena bisa dijadikan sebagai pilihan sequence untuk jadwal produksi. Untuk data II diselesaikan dengan menggunakan program dan diperoleh job sequence yaitu 1-6-10-7-4-3-5-9-2-8 dengan makespan minimal sebesar 163 satuan waktu. Kata kunci: Permutation flow shop scheduling problem, makespan, Ant Colony

Actions (login required)

View Item