AZMI PRASASTI, 080810614 (2013) RESPON METABOLIT SEKUNDER ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL LUMUT HATI Dumortiera hirsuta. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 7. ABSTRAK.pdf Download (340kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) MPB 02 13 Prar.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Beberapa divisi Bryophyta telah diteliti mempunyai senyawa antimikroba. Ekstrak Dumortiera hirsuta mempunyai efek antimikroba dengan beberapa pelarut seperti kloroform, eti asetat dan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi dan respon metabolit sekunder, ekstrak etanol lumut hati Dumortiera hirsuta. D. hirsuta dikeringkan, dipotong halus dan diekstraksi menggunakan etanol sampai didapatkan ekstrak kental berwarna hitam. Jenis metabolit sekunder diuji menggunakan uji skrining fitokimia, dan menghasilkan flavonoid, steroid, dan alkaloid. Daerah daya hambat mikroba uji menggunakan metode difusi. Nilai log pertumbuhan mikroba uji menggunakan metode dilusi. Jenis mikroba uji yang digunakan adalah Staphylococcus aureus, Candida albicans, dan Escherichia coli. Metode difusi dilakukan pada konsentrasi 2.500, 5.000, 10.000, 20.000, 40.000, 60.000, dan 80.000 ppm. Metode dilusi dilakukan pada konsentrasi 250, 500, 750, 1.000, 2.000 dan 2.500 ppm. Hasil rata-rata daerah daya hambat terbesar terdapat pada konsentrasi 80.000 ppm untuk semua mikroba uji. Staphylococcus aureus menghasilkan nilai rata-rata daerah daya hambat terbesar diantara mikroba uji yang lain. Nilai log pertumbuhan mikroba uji atau nilai MIC pada Staphylococcus aureus terdapat pada konsentrasi 500 ppm, Escherichia coli pada konsentrasi 2.500 ppm, dan Candida albicans pada konsentrasi 2000 ppm.

Actions (login required)

View Item