KIKY RIZKY AMALIA, 080915019 (2013) ASETALDEHID SEBAGAI BIOMARKER UNTUK DETEKSI PATOGENITAS Candida albicans DALAM SERUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-amaliakiky-27332-3.abstr-k.pdf Download (303kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) MPK.33-13 Ama a.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Infeksi yang disebabkan oleh biofilm C. albicans telah menambah permasalahan kesehatan di beberapa tahun terakhir. Beberapa penelitian telah dikembangkan untuk mendeteksi keberadaan biofilm C. albicans antara lain uji serologi, biologi molekuler, kateter vena tikus, biofilm secara oral, tetapi metode tersebut tidak dapat digunakan untuk mendeteksi biofilm C. albicans dalam saluran pencernaan secara mudah, cepat, dan akurat. Pada penelitian ini dibuat model biofilm C. albicans in vivo pada mukosa usus tikus putih (Rattus norvegicus) untuk mendeteksi keberadaan biofilm C. albicans berdasarkan biomarker asetaldehid dari sampel serum darah tikus putih (Rattus norvegicus). Identifikasi biofilm C. albicans dilakukan secara makroskopis, mikroskopis dengan SEM, dan uji kolonisasi membran mukosa usus. Hasil analisis asetaldehid dari tiga sampel serum darah tikus putih (Rattus norvegicus) menggunakan GC, menunjukkan peningkatan kadar antara pretes dan postes, yaitu sebesar 1,9 ppm, 0,4 ppm, dan 0,4 ppm. Selain senyawa asetaldehid, ditemukan senyawa X yang belum teridentifikasi pada penelitian ini, yang hadir dengan kenaikan luas area signifikan dibanding asetaldehid terhadap adanya biofilm C. albicans pada hewan coba. Pada penelitian ini telah terbukti senyawa asetaldehid dalam serum darah tikus putih (Rattus norvegicus) dapat digunakan sebagai biomarker adanya biofilm C. albicans dalam saluran usus hewan coba.

Actions (login required)

View Item