NOVIATI ROHMATUL KHASANAH, 060610208P (2012) PENGARUH PENGKAYAAN Artemia spp. DENGAN KOMBINASI MINYAK KEDELAI DAN MINYAK IKAN SALMON TERHADAP PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP LARVA KEPITING BAKAU (Scylla paramamosain). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2013-khasanahno-22615-3.ringk-n.pdf Download (485kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
26137.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Kepiting bakau (Scylla paramamosain) merupakan salah satu hewan laut yang memiliki nilai ekonomi dan gizi yang tinggi yaitu, mengandung 47,5% protein dan 11,20% lemak. Rasa kepiting yang lezat menyebabkan permintaan pasar dalam dan luar negri semakin meningkat yang menuntut adanya ketersediaan benih secara berkesinambungan. Ketersediaan krustacea ini mengalami hambatan dikarenakan masih mengandalkan tangkapan dari alam, sehingga diperlukan upaya pembenihan secara masal. Upaya ini juga mengalami hambatan yang disebabkan oleh tingkat kelangsungan hidup yang rendah dan pertumbuhan yang lambat pada stadia larva dikarenakan rendahnya mutu pakan yang diberikan. Artemia spp. salah satu pakan yang memiliki kandungan nutrisi lengkap sehingga, sangat baik digunakan sebagai pakan alami kepiting. Artemia spp. memiliki kekurangan pada kandungan asam lemak essensial. Asam lemak yang essensial pada krustacea yaitu: linoleat, linolenat, DHA dan EPA sehingga, diperlukan suatu pengkayaan pada Artemia spp. dikarenakan Artemia spp. bersifat non selective filter feeder. Pengkayaan Artemia spp. dapat dilakukan menggunakan minyak ikan salmon karena kaya kandungan DHA dan EPA serta minyak kedelai yang kaya kandungan asam linoleat dan asam linolenat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva kepiting bakau (S. paramamosain) setelah diberi pakan Artemia spp. yang diperkaya dengan kombinasi antara minyak kedelai dan minyak ikan salmon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) tiga ulangan dan tujuh perlakuan. Perlakuan yang digunakan adalah A : nauplius Artemia spp. Tanpa pengkayaan (kontrol), B : nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kuning telur 100%, C : nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kombinasi minyak ikan salmon 100%, D : nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kombinasi minyak ikan salmon 75% + minyak kedelai 25%, E : nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kombinasi minyak ikan salmon 50% + minyak kedelai 50%, F : nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kombinasi minyak ikan salmon 25% + minyak kedelai 75%, G : nauplius Artemia spp. diperkaya dengan minyak kedelai 100%. Parameter utama yang diamati adalah pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup. Parameter penunjang yang diamati adalah perkembangan larva dan kualitas air (suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut dan amoniak). Analisis data menggunakan Analisis of Varian (ANAVA) dan jika terdapat perbedaan dalam perlakuan, maka menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa larva kepiting bakau (S. paramamosain) setelah diberi pakan nauplius Artemia spp. yang diperkaya dengan kombinasi antara minyak kedelai dan minyak ikan salmon memberikan pengaruh berbeda nyata (p<0,05) terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva kepiting bakau. Berdasarkan hasil Uji Jarak Berganda Duncan, pertumbuhan larva kepiting bakau tertinggi pada perlakuan D nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kombinasi minyak ikan salmon 75% dan minyak kedelai 25%, perlakuan C nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kombinasi minyak ikan salmon 100%, perlakuan E nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kombinasi minyak ikan salmon 50% + minyak kedelai 50%, perlakuan F nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kombinasi minyak ikan salmon 25% + minyak kedelai 75%, perlakuan G nauplius Artemia spp. diperkaya dengan minyak kedelai 100%, perlakuan B nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kuning telur 100% dan pertumbuhan terendah pada perlakuan A nauplius Artemia spp. tanpa pengkayaan (kontrol). Tingkat kelangsungan hidup tertinggi didapat pada perlakuan C Artemia spp. diperkaya dengan kombinasi minyak ikan salmon 100%, perlakuan D nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kombinasi minyak ikan salmon 75% + minyak kedelai 25%, perlakuan E nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kombinasi minyak ikan salmon 50% + minyak kedelai 50%, perlakuan G nauplius Artemia spp. diperkaya dengan minyak kedelai 100%, perlakuan F nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kombinasi minyak ikan salmon 25% + minyak kedelai 75%, perlakuan B nauplius Artemia spp. diperkaya dengan kuning telur 100% dan terendah pada perlakuan A nauplius Artemia spp. tanpa pengkayaan (kontrol).
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK-2 PK.BP 45/12 Kha p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | PENGKAYAAN Artemia spp | ||||||
Subjects: | Q Science > QL Zoology > QL614-639.8 Fishes | ||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | prasetyo adi nugroho | ||||||
Date Deposited: | 25 Jan 2013 12:00 | ||||||
Last Modified: | 13 Jun 2017 22:04 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/26137 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |