FEBRINA ANGGRAINI [Rr.] PUTRI, 140911074 (2013) STUDI BIOAKUMULASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) PADA TERIPANG LOKAL (Phyllophorus sp.) DARI PANTAI TIMUR SURABAYA JAWA TIMUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2013-putrifebri-27904-3.ringk-n.pdf Download (82kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FULLTEXT PUTRIFEBRI.pdf Restricted to Registered users only Download (681kB) | Request a copy |
Abstract
Teripang merupakan komoditi perikanan yang diperdagangkan secara internasional. Salah satu teripang yang memiliki nilai ekonomis adalah teripang lokal (Phyllophorus sp.) mengandung senyawa yang bersifat immunomodulator. Phyllophorus sp. merupakan salah satu dari ketiga spesies teripang yang dominan menurut kelimpahan dan distribusinya di Pantai Timur Surabaya (Winarni,dkk., 2010). Masalah lingkungan pesisir yang mendapat perhatian serius adalah masalah pencemaran logam berat di perairan pantai. Tingkat toksisitas logam berat paling tinggi terhadap hewan air dan manusia adalah merkuri (Hg) (Widowati dkk., 2008). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar bioakumulasi logam berat Merkuri (Hg) pada teripang lokal (Phyllophorus sp.) dari Pantai Timur Surabaya dan untuk mengetahui kandungan logam berat Merkuri (Hg) pada teripang lokal (Phyllophorus sp.) telah melebihi ambang batas atau tidak. Penelitian dilaksanakan di Pantai Timur Surabaya dan pengujian logam berat Merkuri (Hg) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi lapangan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kadar bioakumulasi logam berat Merkuri (Hg) dari nilai BCFo-w sebesar 454.78– 802.05 dan BCFo-s sebesar 31,42 – 111,26. Hal ini menunjukkan Phyllophorus sp. memiliki kemampuan mengakumulasi logam berat dengan kategori tingkat akumulasi rendah hingga sedang. Kandungan Merkuri pada Phyllophorus sp. diperoleh kisaran 0,031 – 0,061 ppm, air laut berkisar 0,0015 – 0,0023 ppm dan sedimen berkisar 0,0417 – 0,112 ppm. Kadar Merkuri pada Phyllophorus sp. dan sedimen masih berada dibawah NAB namun pada air laut telah melebihi NAB. Parameter kualitas air masih berada dalam kondisi normal sesuai dengan baku mutu KMLH tahun 2004 yaitu suhu 26 – 28 ºC, pH 7-8, salinitas berkisar antara 28 – 29 ‰, DO kisaran nilai 4-5 mg/L dan kecerahan antara 2 – 3 m.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PK. PB. 32/13 Put s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | MERCURY; PHYLLOPHORUS | ||||||
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD172-193.5 Environmental pollution | ||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dewi Puspita | ||||||
Date Deposited: | 01 Nov 2013 12:00 | ||||||
Last Modified: | 06 Sep 2016 08:06 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/26168 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |