NOVI KRISHATNO PUTERA, 060810055 p (2013) SUBSTITUSI TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DENGAN FERMENTASI DAUN LAMTORO (Leucaena glauca) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (abstrak) gdlhub-gdl-s1-2013-puteranovi-28092-3.ringk-n.pdf Download (168kB) | Preview
	Text (fulltext) putera novi.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) dikenal sebagai komoditas air tawar penting di dunia. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan omnivora, artinya dapat memakan tumbuhan maupun hewan. Ikan nila (Oreochromis nilolicus) mudah berkembang biak, pertumbuhannya cepat, ukuran badan relatif besar, tahan terhadap penyakit, mudah beradaptasi dengan lingkungan, harganya relatif murah dan mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi sebagai sumber protein hewani. Salah satu kendala yang dihadapi dalam pembuatan pakan tersebut adalah ketersediaan bahan baku yang mahal oleh karena itu, perlu dicari bahan baku pakan alternatif yang murah, berkualitas, dan dapat tersedia sepanjang waktu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan daun lamtoro yang difermentasi dengan probiotik terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilakukan di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Penelitian ini dilaksanakan selama 42 hari mulai 25 Maret – 5 Mei 2013. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan nila umur 1 bulan, ukuran panjang tubuh berkisar antara 3-5 cm dan berat tubuh berkisar antara 1,3 – 1,5 gram sebanyak 100 ekor. Pakan berupa pellet yang disubstitusikan dengan fermentasi daun lamtoro dosis A. 0% (kontrol), B. 10%, C. 20%, D. 30%, E. 40% dengan 4 ulangan. Parameter utama yang diamati dalam penilitian ini adalah laju pertumbuhan, efisiensi pakan. Paramater penunjang berupa kualitas air. Berdasarkan hasil penelitian tentang substitusi tepung bungkil kedelai dengan fermentasi daun lamtoro pada ransum pakan menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap laju pertumbuhan dan efisiensi pakan (p<0,05)disebabkan kandungan oksigen terlarut yang tidak memenuhi syarat serta kualitas pakan yang lebih tinggi dari kualitas pakan yang disubstitusi. Translation: Tilapia fish (Oreochromis niloticus) was known as an important commodity in the world's freshwater. Tilapia fish (Oreochromis niloticus) was a omnivores species of fish, which means that can eat plants and animals. Tilapia fish (Oreochromis nilolicus) easy to breed, fast growing, relatively has large body size, disease resistance, easy to adapt to the environment, the price was relatively cheap and has a high nutritional value as a source of animal protein. One of the obstacles faced in the feed manufacturing was an expensive raw material availability, therefore, necessary to find alternative feed ingredients that were cheap, quality and be available at all the times. The purpose of this study was to determine the effect of the use lamtoro were fermented with probiotic on growth and feed efficiency of tilapia fish (Oreochromis niloticus). The research was conducted at the Faculty of Fisheries and Marine University. This study was conducted for 42 days from 25 March - 5 May 2013. The research design used was a completely randomized design (CRD). Materials used in this study was tilapia fish aged 1 month, the body length ranges between 3-5 cm and body weight ranged from 1,3-1,5 gram as 100 individuals. Form of feed pellets substituted with lamtoro fermented dose A. 0% (control), B. 10%, C. 20%, D. 30%, E. 40% with 4 replications. The main parameters observed in this research were the growth rate and feed efficiency. Support parameters was the quality of water. Based on the results of research about substitution of soybean meal with fermented lamtoro in the feed rations were no significantly different effect on the rate of growth and feed efficiency (p> 0.05) due to dissolved oxygen content does not qualify as well as, higher quality feed than feed quality substituted.

Actions (login required)

View Item