HANDINI FIDYA RISWANTI, 140911069 (2013) PENGARUH MEDIUM YANG TERCEMAR ORGANOKLORIN (ENDOSULFAN) TERHADAP KANDUNGAN AGAR DAN MORFOLOGI THALLUS Gracilaria verrucosa. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (abstrak)
gdlhub-gdl-s1-2013-riswantiha-28110-3.ringk-n.pdf Download (171kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
riswanti fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (999kB) | Request a copy |
Abstract
Jenis rumput laut yang sudah sering dimanfaatkan dan dibudidayakan di Indonesia adalah rumput laut kelas Rhodophyceae (alga merah), antara lain genus Gracilaria. Gracilaria verrucosa merupakan salah satu rumput laut bernilai ekonomis tinggi dikarenakan memiliki potensi sebagai bahan baku agar dengan kandungan agarosa lebih tinggi dibandingkan agaropektin sehingga dapat menghasilkan agar-agar dengan kekuatan gel yang kuat dan kokoh. Kandungan agar yang dihasilkan berkisar antara 12-48% tergantung pada spesies dalam kelas Rhodophyceaea. Budidaya rumput laut dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Senyawa organoklorin merupakan senyawa hidrokarbon yang tergolong atom kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Residu organoklorin (Endosulfan) sampai perairan laut karena pemakaian secara terus menerus hingga mengendap di tanah dan akhirnya terbawa aliran hujan. Residu organoklorin (Endosulfan) yang berlebih dalam perairan dapat menjadi pencemar biota sehingga dapat menurunkan kandungan agar dan merubah morfologi thallus pada Gracilaria verrucosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kandungan agar dan perubahan morfologi thallus Gracilaria verrucosa pada medium yang tercemar organoklorin (Endosulfan). Penelitian dilakukan pada bulan Juni di Laboratorium Pendidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan dengan lima perlakuan dan empat ulangan yaitu : A (tanpa organoklorin (Endosulfan)), B (pemberian Organoklorin (Endosulfan) 1 g/l), C (pemberian organoklorin (Endosulfan) 2,5 g/l), D (pemberian organoklorin (Endosulfan) 5 g/l), E (pemberian organoklorin (Endosulfan) 7,5 g/l). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada medium yang tercemar organoklorin (Endosulfan) berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kandungan agar. Kandungan agar tertinggi terdapat pada perlakuan A (41,2%). Kandungan agar tertinggi kedua yaitu pada perlakuan B (35,55%). Kandungan agar tertinggi ketiga terdapat pada perlakuan C (22,02%) yang dilanjutkan oleh perlakuan D (16,72%) dan perlakuan E (13%) menunjukan kandungan agar terendah. Masing-masing perlakuan menunjukkan antar perlakuan berbeda nyata. Hasil pengamatan morfologi thallus tampak adanya perbedaan ketebalan epidermis thallus tersebut sesuai dosis pencemar. Semakin besar dosis organoklorin (Endosulfan) yang diberikan maka epidermis thallus G. verrucosa semakin mengalami penipisan. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar dosis pencemar yang diberikan maka kandungan agar yang dihasilkan semakin sedikit karena epidermis thallusnya mengalami penipisan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PK. BP. 01/13 Ris p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | MARINE ALGAE | ||||||
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries > SH388.7-391.5 Algae culture | ||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dewi Puspita | ||||||
Date Deposited: | 13 Nov 2013 12:00 | ||||||
Last Modified: | 02 Sep 2016 04:09 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/26185 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |