BAYU FEBRIANTO, 060710397p (2013) PENGARUH PENGKAYAAN PAKAN ALAMI Artemia spp. DENGAN MINYAK IKAN SALMON SEBAGAI PAKAN KEPITING BAKAU (Scylla paramamosain) STADIA ZOEA-MEGALOPA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (abstrak) gdlhub-gdl-s1-2013-ebriantoba-28330-3.ringk-n.pdf Download (171kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) fulltext Febrianto.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kepiting bakau adalah salah satu komoditas perikanan potensial yang memiliki harga jual yang tinggi. Kepiting bakau yang diperoleh selama ini berasal dari penangkapan dari alam yang dilakukan oleh masyarakat. Meningkatnya permintaan terhadap komoditas kepiting bakau, maka tejadi peningkatan penangkapan dan eksploitasi kepiting bakau dari alam yang dapat mengancam kelestarian populasi kepiting bakau. Upaya alternatif untuk mempertahankan kelestarian populasi kepiting bakau dengan cara budidaya. Kendala utama yang dihadapi pada budidaya kepiting bakau adalah rendahnya tingkat kelangsungan hidup larva kepiting bakau. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kelangsungan hidup adalah kandungan nutrisi pakan yang tidak mencukupi pada stadia larva. Salah satu pakan alami larva kepiting bakau adalah Artemia spp. Kandungan nutrisi Artemia spp. dapat ditambah dengan cara pengkayaan menggunakan minyak ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengkayaan Artemia spp. dengan minyak ikan dan dosis yang tepat pada pengkayaan Artemia spp. untuk meningkatkan pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva kepiting bakau stadia zoea sampai dengan megalopa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah: A (Artemia spp. sebagai kontrol), B (Artemia spp. yang diperkaya kuning telur ayam dosis 0,63 g/L), C (Artemia spp. yang diperkaya minyak ikan dosis 0,3 g/L dan kuning telur ayam 0,63 g/l), D (Artemia spp. yang diperkaya minyak ikan dosis 0,6 g/L dan kuning telur ayam 0,63 g/l), E (Artemia spp. yang diperkaya minyak ikan dosis 0,9 g/L dan kuning telur ayam 0,63 g/l). Parameter utama yang diamati adalah laju pertumbuhan harian, pertumbuhan panjang dan tingkat kelangsungan hidup larva kepiting bakau. Parameter penunjang yang diamati adalah kualitas air (suhu, kelarutan oksigen, pH, amoniak dan salinitas) dan perkembangan larva kepiting bakau. Analisis data dilakukan secara statistik dengan menggunakan uji ANOVA (Analysys of Variance) dengan tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji Jarak duncan α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis pada perlakuan D (0,6 g/l minyak ikan dan kuning telur ayam 0,63 g/l) pengkayaan Artemia spp. menggunakan minyak ikan sebagai pakan larva kepiting bakau memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva kepiting bakau. Perlakuan D (0,6 g/l) menghasilkan Laju pertumbuhan harian (22,286%), pertumbuhan panjang rata - rata tertinggi (3,2 mm) dan tingkat kelangsungan hidup rata – rata (44%). Perlakuan terendah adalah A (0 g/l) dengan laju pertumbuhan harian rata- rata (20,919%), pertumbuhan panjang rata – rata (3,094 mm) dan tingkat kelangsungan hidup rata – rata (33,5%). kualitas air pada media pemeliharaan adalah suhu berkisar antara 29 – 310 C, pH berkisar antara 7 – 8, oksigen terlarut 4 mg/l, salinitas bekisar antara 25 – 29 ppt, amoniak berkisar antara 0 – 0,25 mg/l.

Actions (login required)

View Item