KIKI SYAPUTRI HANDAYANI, 141011039 (2014) IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI CACING PADA USUS, HATI DAN GINJAL BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPASARKAN DI KOTA SURABAYA, JAWA TIMUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (abstrak)
gdlhub-gdl-s1-2014-handayanik-30831-3.ringk-n.pdf Download (209kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Belut sawah (Monopterus albus) merupakan jenis belut yang dikenal di Indonesia. Kebutuhan dunia akan belut dan sidat semakin meningkat setiap tahunnya. Belut sawah yang dipasarkan di kota Surabaya didapatkan secara alami dari sawah oleh sebab itu belut tersebut memiliki potensi yang besar akan terinfeksi cacing endoparasit. Sawah merupakan lingkungan perairan yang kualitas airnya bergantung pada alam sehingga akan mempengaruhi kehidupan organisme yang hidup disekitarnya. Penyakit ikan dapat disebabkan oleh jamur, parasit, virus dan bakteri akibat kualitas air yang tidak terjaga dengan baik. Penyakit yang disebabkan oleh organisme parasit disebut penyakit parasiter. Endoparasit merupakan parasit yang hidup di dalam inang, yaitu dalam saluran pencernaan, dalam darah atau organ dalam lainnya misalnya, ginjal dan hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menghitung prevalensi cacing yang terdapat pada usus, hati dan ginjal belut sawah yang dipasarkan di Kota Surabaya, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode survey melalui pengambilan sampel pada lokasi secara langsung. Pengambilan sampel dilakukan dua kali di Pasar Ikan Karah (Lokasi A), Pasar tradisional Simo (Lokasi B), Pasar tradisional Keputran (Lokasi C), Pasar tradisional Sutorejo (Lokasi D) dan Pasar tradisional Krembangan (Lokasi E). Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 56 ekor dengan ukuran belut 40-60 cm. Parameter utama yang diamati dalam penelitian ini adalah jenis dan prevalensi cacing yang terdapat pada usus, hati dan ginjal belut sawah yang dipasarkan di Kota Surabaya, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 56 ekor sampel yang diambil dari lima lokasi terdapat 26 ekor belut sawah yang terinfeksi cacing yaitu, metacercaria Clinostomum complanatum, larva Proleptinae dan L4 Eustrongylides ignotus. Tingkat prevalensi belut sawah yang terinfeksi cacing pada usus, hati dan ginjal untuk lokasi A yaitu 54,17%, untuk lokasi B yaitu 50,5%, untuk lokasi C yaitu 37,5%, lokasi D 37,5% dan untuk lokasi E yaitu 37,5%. Prevalensi cacing pada usus, hati dan ginjal belut sawah yang dipasarkan di Kota Surabaya, Jawa Timur adalah 46,43%.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PK BP. 26/14 Han i | ||||||
Uncontrolled Keywords: | WORMS | ||||||
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries | ||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Ani Sistarina | ||||||
Date Deposited: | 07 Apr 2014 12:00 | ||||||
Last Modified: | 13 Sep 2016 02:17 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/26248 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |