Linda Megawati Yanuaris, 060610115 P (2012) PENGARUH FERMENTASI Actinobacillus sp. PADA KOTORAN SAPI SEBAGAI PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN Nannochloropsis sp. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (301kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2012-yanuarisli-20636-kkckkp-k.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Budidaya pakan alami adalah suatu usaha kultur pakan alami guna memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembenihan ikan dan non ikan. Pakan alami terdiri dari dua jenis yaitu zooplankton dan phytoplankton. Phytoplankton merupakan pakan hidup yang sangat dibutuhkan oleh organisme akuatik budidaya, salah satunya Nannochloropsis sp. yang digunakan pada pembenihan larva udang maupun larva ikan laut. Nannochloropsis sp. dikultur sebagai pakan Brachionus sp. atau Rotifer. Hal ini dilakukan karena Nannochloropsis sp. memiliki kandungan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan klorofil A serta mengandung vitamin B12, Eicosa Pentaenoic Acid (EPA) dan kandungan omega 3 HUFA. Nannochloropsis sp. juga mengandung mineral seperti P, Mg, S, Fe, Ca, Mn, Zn, Cu dan Co. Kotoran sapi memiliki potensi sebagai pupuk organik dalam kultur Nannochloropsis sp. Kandungan N dan P kotoran sapi dapat memenuhi kebutuhan pertumbuhan Nannochloropsis sp., sehingga kotoran sapi dapat digunakan sebagai pupuk alternatif yang ramah lingkungan. Kotoran sapi dapat digunakan sebagai pupuk alternatif setelah difermentasi terlebih dahulu oleh bakteri Actinobacillus sp. sehingga kandungan N dan P dapat meningkat. Kandungan unsur N dan P yang tinggi dapat digunakan Nannochloropsis sp. untuk tumbuh dan mempengaruhi populasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi optimal bakteri Actinobacillus sp. pada proses fermentasi kotoran sapi sehingga dapat digunakan sebagai pupuk dalam meningkatkan populasi Nannochloropsis sp. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pendidikan Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nannochloropsis sp., kotoran sapi, bakteri Actinobacillus sp., Pupuk Walne, tetes tebu 4 %, aquades, alkohol, air laut, klorin dan Na-Thiosulfat. Konsentrasi optimum kotoran sapi yang digunakan adalah 10% dengan lama fermentasi lima hari. Kultur dilakukan selama lima hari. Perlakuan penelitian tahap II yang digunakan adalah kontrol 1 perlakuan D (pupuk Walne), kontrol 2 perlakuan E (pupuk tanpa fermentasi), perlakuan A (konsentrasi bakteri di bawah optimum (7,5%)), Perlakuan B (konsentrasi bakteri optimum (10%)), Perlakuan C (konsentrasi bakteri diatas optimum (12,5%)). Parameter utama yang diamati adalah populasi Nannochloropsis sp., parameter pendukung yang diamati adalah kualitas air kultur Nannochloropsis sp. meliputi suhu, pH dan salinitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan pupuk kotoran sapi yang difermentasi pada media air laut dapat meningkatkan populasi Nannochloropsis sp. Fermentasi terbaik yang dapat menghasilkan populasi tertinggi adalah perlakuan B (konsentrasi bakteri optimum (10%)) menghasilkan populasi Nannochloropsis sp. tertinggi sebesar 2,175x106 sel/mL pada hari pertama. Parameter kualitas air selama penelitian masih berada dalam batas toleransi untuk pertumbuhan Nannochloropsis sp., yaitu pH 7-8, suhu ruang berkisar antara 30-31oC, salinitas berkisar antara 35-49 ppt dan suhu air berkisar antara 26-31oC.

Actions (login required)

View Item