Iqbal Ghazali, 060710400 P (2012) PEMBERIAN PERASAN BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) UNTUK PENGENDALIAN Argulus PADA IKAN MAS KOMET (Carassius auratus auratus. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (250kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2012-ghazaliiqb-20642-kkckkp-k.pdf Restricted to Registered users only Download (878kB) | Request a copy

Abstract

Indonesia memiliki potensi ikan hias mencapai 300 juta ekor per tahun, salah satunya adalah ikan mas komet (Carassius auratus auratus). Dalam hal ini kegiatan pembenihan memegang peranan penting, tetapi memiliki beberapa kendala, diantaranya adalah masalah pengendalian penyakit yang disebabkan oleh parasit Argulus. Salah satu alternatif untuk mengendalikan parasit ini adalah dengan perasan buah mengkudu (Morinda citrifolia) yang mengandung alkaloid, proxeronine, dan xeronine yang berperan sebagai antiparasit. Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan apakah perasan buah mengkudu dapat digunakan untuk mengendalikan Argulus pada ikan mas komet dan berapa konsentrasi optimal yang dapat digunakan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima kelompok perlakuan dan 4 ulangan, yaitu A (0%) sebagai kontrol, B (2,5%), C (3%), D (3,5%), dan E (4%). Parameter utama yang diamati adalah lepasnya Argulus yang menempel pada ikan mas komet setelah perendaman dengan perasan buah mengkudu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA kemudian dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa lepasnya Argulus antara perlakuan A (0%), perlakuan B (2,5%), dan perlakuan C (3%) tidak terdapat perbedaan nyata, begitu juga antara perlakuan D (3,5%) dan perlakuan E (4%) tidak terdapat perbedaan nyata, tetapi antara perlakuan A dan E terdapat perbedaan yang nyata. Hasil tertinggi diperoleh dari perlakuan D (3,5%) dan perlakuan E (4%). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah perasan buah mengkudu memiliki potensi untuk mengendalikan infestasi Argulus pada ikan mas komet, dengan konsentrasi perasan optimal sebesar 3,5% dari volume air dengan lama perendaman 15 menit. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk tidak menggunakan konsentrasi diatas 4% untuk menghindari kematian ikan.

Actions (login required)

View Item