AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN, 141011106
(2014)
PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Belut sawah (Monopterus albus) merupakan ikan dari Family
Synbranchoidae yang permintaannya meningkat setiap tahun (Dirjen PPHP,
2010). Selama ini budidaya belut sawah dilakukan dengan memanfaatkan lumpur
sebagai media budidaya. Pada budidaya belut sawah dengan menggunakan
lumpur, sintasan atau kelangsungan hidup serta pertumbuhan belut sawah sulit
untuk diukur, karena itu digunakan wadah akuarium dengan sistem resirkulasi
untuk mengatasi masalah tersebut.
Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah
maupun pasta. Harga cacing yang mahal membuat proses budidaya berjalan tidak
efektif, sedangkan penggunaan pasta tidak efektif karena pakan tidak habis
dimakan oleh belut sawah, oleh karena itu pakan pasta perlu ditambahkan bahan
atraktan yang dapat berfungsi sebagai zat perangsang (stimulus) untuk
meningkatkan konsumsi pakan belut terhadap pakan pasta. Pakan merupakan
sumber energi bagi ikan. Penggunaan energi pada ikan dipengaruhi oleh jumlah
pakan yang dikonsumsi. Evaluasi pemanfaatan energi pakan dapat diketahui dari
perhitungan retensi protein dan retensi lemak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penambahan atraktan pada
pasta terhadap peningkatan konsumsi pakan, retensi protein dan lemak belut
sawah (M. albus) yang dipelihara dengan sistem resirkulasi. Penelitian dilakukan
di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga Surabaya pada bulan
April hingga Mei 2014. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Data hasil
penelitian akan dianalisis menggunakan ANOVA. Apabila menunjukkan adanya
perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan.
Hasil analisis varian (ANOVA) menunjukkan bahwa hasil perlakuan D
(79,44 gr), B (79,26) dan C (78,98) memberikan konsumsi pakan tertinggi yang
berbeda nyata dengan perlakuan A (77,12) (p<0,05). Pada hasil retensi protein
menunjukkan bahwa hasil tertinggi adalah perlakuan C (7,92), D (7,75) dan B
(7,23) yang berbeda nyata (p<0,05) dengan perlakuan A (4,48). Hasil retensi
lemak menunjukkan perlakuan D (13,38) merupakan perlakuan dengan nilai ratarata
retensi lemak tertinggi yang tidak berbeda nyata dengan semua perlakuan, A
(13,00), B (13,33) dan C (13,30) (p>0,05).
Actions (login required)
|
View Item |