ROMI PRASOJO, 060510234 p (2012) Pengaruh Penggunaan Pupuk Kotoran Ayam yang Difermentasi Effective Microorganism 4 Terhadap Pertumbuhan Populasi Dunaliella salina. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (abstrak) abstrak......pdf Download (162kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) 26405.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pakan alami merupakan faktor penting dalam usaha budidaya perikanan untuk memenuhi kebutuhan hidup larva dalam hal pakan. Dunaliella salina merupakan salah satu pakan alami yang cukup baik untuk larva teripang dan juga dapat digunakan sebagai pakan Brachionus plicatilis dan pakan Artemia pada budidaya Artemia. Dunaliella salina dapat dikultur dengan menggunakan pupuk organik untuk meningkatkan pertumbuhan populasi. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai pupuk organik adalah menggunakan kotoran ayam. Kotoran ayam adalah campuran antara feses dan urine yang dikeluarkan oleh ayam yang mengandung mikroba atau parasit dan bahan makan yang tidak tercerna. Kotoran ayam yang digunakan sebagai pupuk dikeringkan dahulu dengan sinar matahari karena kandungan nitrogen setelah dikeringkan dengan sinar matahari lebih besar dibandingkan dengan kotoran ayam yang dikeringkan menggunakan oven pada penelitian Pramudya (2009). Upaya untuk mengatasi kehilangan nitrogen setelah proses pengeringan kotoran ayam dengan sinar matahari yaitu dengan cara fermentasi menggunakan EM4. Berdasarkan hal inilah perlu diadakan penelitian tentang pengaruh penggunaan pupuk kotoran ayam yang difermentasi oleh EM4 terhadap pertumbuhan populasi Dunaliella salina. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 18 Januari sampai dengan 18 Februari 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fermentasi kotoran ayam sebagai pupuk terhadap pertumbuhan populasi Dunaliella salina, untuk mengetahui dosis dan jangka waktu fermentasi kotoran ayam yang optimal untuk pertumbuhan populasi Dunaliella salina dan untuk mengetahui interaksi antara dosis larutan EM4 dan jangka waktu fermentasi kotoran ayam dalam meningkatkan pertumbuhan Dunaliella salina. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan sepuluh perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari A0B1, A0B2 sebagai kontrol negatif (10 ppm kotoran ayam + 0 mL EM4), A1B1 (10 ppm kotoran ayam + 0,005 mL EM4 difermentasi selama 5 hari), A1B2 (10 ppm kotoran ayam + 0,005 mL EM4 difermentasi selama 7 hari), A2B1 (10 ppm kotoran ayam + 0,01 mL EM4 difermentasi selama 5 hari), A2B2 (10 ppm kotoran ayam + 0,01 mL EM4 difermentasi selama 7 hari), A3B1 (10 ppm kotoran ayam + 0,015 mL EM4 difermentasi selama 5 hari), A3B2 (10 ppm kotoran ayam + 0,015 mL EM4 difermentasi selama 7 hari), A4B1 dan A4B2 sebagai kontrol positif (pupuk komersial Walne). Parameter utama yang digunakan adalah populasi Dunaliella salina, sedangkan parameter pendukung adalah kualitas air (salinitas, pH dan suhu air). Data yang diperoleh ditransformasi Log Y kemudian dianalisis dengan ANAVA (Analisis Varian) kemudian dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan dosis 0,01 mL EM4 dan fermentasi selama lima hari merupakan dosis yang optimal untuk pertumbuhan populasi Dunaliella salina. Kualitas air merupakan parameter pendukung penelitian ini. Parameter pendukung yang diukur selama penelitian adalah salinitas berkisar antara 32 – 48,6 ppt, suhu air berkisar antara 28 – 30° C dan pH berkisar antara 8 – 9. Parameter kualitas air tersebut masih berada dalam batas toleransi untuk pertumbuhan Dunaliella salina.

Actions (login required)

View Item