Ahmad Furqon Asas, 060510247 p (2011) DAYA TAHAN BENIH IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) AKIBAT INFEKSI AEROMONAS HYDROPHILA PADA SALINITAS YANG BERBEDA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (abstrak)
gdlhub-gdl-s1-2012-asasahmadf-22313-pkbp65-k.pdf Download (74kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
gdlhub-gdl-s1-2012-asasahmadf-18479-pkbp65-d.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Kegiatan budidaya ikan nila sejauh ini masih berada di perairan tawar sehingga pada saat petambak membudidayakan benih pada salinitas yang tinggi sering mengalami stres karena adanya perubahan salinitas. Kondisi ini memungkinkan benih ikan nila yang dibudidayakan di tambak tersebut mudah terinfeksi penyakit termasuk bakteri. Bakteri yang sering kali menyerang ikan nila adalah A. hydrophila. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui salinitas terbaik yang mendukung daya tahan benih ikan nila akibat infeksi A. hydrophila. Waktu pelaksanaan penelitian berlangsung pada tanggal 14 - 17 Januari 2011. Penelitian menggunakan salinitas air dengan rentang 0, 5 dan 10 ppt, dengan parameter utama yaitu pemeriksaan histopat insang, penghitungan jumlah bakteri dan mortalitas ikan nila dan parameter penunjang yaitu kualitas air. Hasil dari penelitian kemudian dijabarkan secara deskriptif dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah A. hydrophila pada semua perlakuan di akhir penelitian mengalami penurunan dari jumlah awal. Perlakuan dengan salinitas 10 ppt didapatkan penurunan jumlah A. hydrophila sebesar 99,8%, sedangkan perlakuan dengan salinitas 5 dan 0 ppt mengalami penurunan kepadatan sebesar 99,4% dan 98,8%. Berdasarkan hasil scoring diketahui bahwa jaringan insang ikan nila pada perlakuan A1B1, A1B2 dan A1B3 mengalami kerusakan sedang. Pada perlakuan A2B1 dan A2B2 mengalami kerusakan sedang, sedangkan perlakuan A2B3 mengalami kerusakan berat, sedangkan pada perlakuan A3B1 mengalami kerusakan sedang, perlakuan A3B2 dan A3B3 mengalami kerusakan berat. Berdasarkan data mortalitas diketahui bahwa pada media pemeliharaan A3B1 benih ikan nila mengalami mortalitas sebesar 40%, sedangkan pada perlakuan lainnya memiliki mortalitas sebesar 100%. Pada semua perlakuan dengan salinitas 10 ppt ikan nila masih dapat hidup hingga hari ke-3, sedangkan pada perlakuan dengan salinitas 0 dan 5 ppt hanya mampu hidup hingga hari ke-2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air media pemeliharaan ikan nila adalah suhu berkisar antara 27º - 28ºC, pH 7 - 8, oksigen terlarut berkisar antara 3 - 3,1 mg/l, salinitas 0, 5 dan 10 ppt.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PK BP 65/11 Asa d | ||||||
Uncontrolled Keywords: | FISHES-BREEDING | ||||||
Subjects: | Q Science > QL Zoology > QL614-639.8 Fishes S Agriculture > SF Animal culture > SF411-459 Pets > SF456-458.83 Fishes. Aquariums |
||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Turwulandari | ||||||
Date Deposited: | 24 Jan 2012 12:00 | ||||||
Last Modified: | 01 Aug 2016 11:09 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/26448 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |