LAILATUL MUFIDAH, 110110442
(2006)
DINAMIKA KEPRIBADIAN ORANG YANG MELAKUKAN PERCOBAAN BUNUH DIRI (SUATU TINJAUAN PSIKOANALISIS).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika kepribadian orang yang melakukan percobaan bunuh diri. Dinamika kepribadian yang dimaksudkan disini adalah interaksi antara daya-daya pendorong, kateksis-kateksis, dan daya¬-daya penahan antikateksis-antikateksis. Singkatnya dinamika kepribadian merupakan interaksi antara id, ego, dan superego.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan yaitu studi kasus. Subyek ditentukan secara purposif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Analisis data yang digunakan yaitu Empirical Phenomenological Psychological dan hermeneutik. Empirical Phenomenological Psychological dikembangkan oleh Gunnar Karlsson (1993). Metode Karlsson untuk studi fenomenologi bertujuan pada pendeskripsian struktur dari makna fenomena. Hermeneutik merupakan ilmu penafsiran yang menggunakan logika linguistik dalam melihat data yang berupa teks. Teknik ini digunakan untuk menemukan pola umum pada orang yang melakukan percobaan bunuh diri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa id pada orang yang melakukan percobaan bunuh diri cenderung sering dikecewakan dan tidak mendapat pemuasan. Akibatnya, terjadilah ketegangan dalam diri individu. Ego pada orang yang melakukan percobaan bunuh diri cenderung lebih lemah jika dibandingkan dengan kedua sistem kepribadian yang lain. Akibatnya, ego tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai eksekutif kepribadian dengan baik. Superego pada orang yang melakukan percobaan bunuh diri banyak dipengaruhi oleh kondisi keluarga dan lingkungan tempat individu tinggal. Dinamika kepribadian orang yang melakukan percobaan bunuh diri pada dasarnya hampir sama dengan orang normal pada umumnya. Perbedaannya terlihat ketika individu mengalami peristiwa yang pada akhirnya memicu individu untuk melakukan bunuh diri. Pemikiran bunuh diri muncul ketika id menguasai sistem kepribadian. Dominansi id membuat ego dan superego menjadi lemah dan tidak dapat melakukan tugas sebagaimana mestinya. Id yang mengikuti prinsip kepuasan berusaha memuaskan hasratnya untuk mengurangi ketegangan dalam diri individu. Ketika id gagal memenuhi hasratnya maka terjadilah ketegangan dalam diri individu yang selanjutnya memicu terjadinya kecemasan. Kecemasan dalam diri individu inilah yang memunculkan perilaku impulsif dan irasional pada diri individu untuk kemudian menghasilkan perilaku bunuh diri.
Actions (login required)
|
View Item |