Sugeng Hariadi Imawan, 110010417
(2005)
GAYA HIDUP PRIA METROSEKSUAL DALAM TINJAUAN PERILAKU KONSUMEN : Suatu Studi Kasus.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Penampilan yang rapi, wangi, bersih dan modis saat ini tidak saja milik perempuan, kaum adam pun memiliki kesempatan yang sama. Pria tidak lagi identik dengan penampilan yang apa adanya, karena pria kini lebih bisa bersolek dan peduli pada penampilan. Berbagai produk perawatan yang menjanjikan penampilan fisik prima khusus bagi pria banyak beredar di pasaran. Mulai dari produk-produk untuk perawatan tubuh, pakaian dan aksesoris termasuk juga berbagai program kebugaran. Kebiasaan pria untuk peduli terhadap penampilan fisik ini disebut oleh media massa, produsen perawatan tubuh pria dan sebagian masyarakat sebagai metroseksual.
Secara etimologi, metroseksual berasal dari kata Yunani, metropolis yang berarti ibu kota ditambah dengan kata sexual. Kata metroseksual digunakan pertama kalinya pada tahun 1994 oleh seorang jurnalis asal Inggris bernama Mark Simpson, yang berarti `a dandyish narcissist in love with not only himself but also his urban lifestyle', yaitu sosok narsistik dengan penampilan dandy, yang jatuh cinta tidak hanya terhadap diri sendiri, tetapi juga gaya hidup urban.
Actions (login required)
|
View Item |