DEWINTA UNTARI, 110210072
(2006)
KENDALA PSIKOLOGIS GURU DALAM MENERAPKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) secara nasional pada tahun 2004 oleh pemerintah menimbulkan banyak kebingungan pada guru. guru merasa mengalami banyak kendala dalam menerapkan kurikulum baru tersebut terutama dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini membuat penulis tertarik untuk membuat penelitian yang bertujuan untuk mengetahui: 1) faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala psikologis bagi guru dalam menerapkan KBK pada proses belajar mengajar di kelas, 2) bagaimana faktor-faktor tersebut dapat menjadi kendala.
Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrinsik penelitian ini. Dalam mengambil data, penulis menggunakan teknik wawancara semi terstruktur dan catatan lapangan . Penelitian diadakan di SMAN 2 Surabaya dengan 2 orang subjek penelitian dan 4 orang signifikan other. Dalam menentukan subjek penelitian penulis menggunakan teknik pemilihan subjek yang menyimpang. Penulis mencari kendala psikologis pada subjek yang sudah menguasai konsep KBK dan menerapkan KBK sesuai dengan karakteristik KBK. Penulis menjaga kredibilitas data penelitian dengan menggunakan metode trianggulasi dalam bentuk multiple data. Sumber data yang digunakan berasal subjek penelitian dan murid yang diajar oleh subjek sebagai signifikan other.
Melalui penelitian ini, penulis menemukan bahwa kendala psikologis yang dialami subjek penelitian dalam menerapkan KBK adalah: 1) Sulitnya merubah paradigma mengajar guru, Paradigma guru dalam mengajar sangat mempengaruhi guru dalam memperlakukan muridnya dan mempengaruhi guru dalam menjalankan perannya di kelas. Kedua hal tersebut juga akan berpengaruh pada metode yang digunakan guru dalam mengajar. Sehingga hal utama yang harus dibenahi saat guru akan menerapkan KBK adalah mengubah paradigma mengajarnya. Karena KBK memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari kurikulum-kurikulum pendahulunya, baik dari peran guru dan murid di kelas, metode pembelajaran, sampai sistem penilaian, 2) Sulitnya merancang pengalaman belajar atau metode pembelajaran, hal tersebut sangat wajar karena guru tidak terbiasa melakukan hal tersebut. Namun hal ini sangat penting dilakukan oleh guru karena dalam KBK guru harus memberikan pengalaman belajar yang dapat membuat murid menguasai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kurikulum. Sehingga ketidakmampuan guru dalam merancang metode pembelajaran akan menghambat proses belajar mengajar di kelas yang sesuai dengan karakteristik KBK.
Actions (login required)
 |
View Item |
