MAKNA HIDUP WARIA : STUDI KASUS

TEDY EKO ISMONO, 110210004 E (2007) MAKNA HIDUP WARIA : STUDI KASUS. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-ismonotedy-4847-psi11_0-k.pdf

Download (345kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
ISMO.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna hidup waria, faktor-faktor yang diinginkan waria untuk mencapai makna hidup dan kendala yang dirasakan waria dalam mencapai makna hidup. Waria adalah mereka yang merasa tidak nyaman dengan peran gender yang seharusnya dan hidup dengan peran gender kebalikan, namun tidak berniat melakukan operasi ganti kelamin (DSM 1V, 1994:531). Sedangkan makna hidup adalah ha] – hat yang oleh seseorang dipandang penting, dirasakan berharga dan diyakini sebagai sesuatu yang benar serta dapat dijadikan tujuan hidupnya (Bastaman, 1995: 194) Penelitian ini menggunakan uietode kualitatif studi kasus instrinsik, yaitu penelitian yang dilakukan karena ketertarikan atau kepeduiian pada suatu studi kasus khusus Kriteria subyek penelitian ditentukan secara theory based , operational construct sampling ini.. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah temarik, dengan menggunakan prosedur EPP (Empherical Phenomenal Psychology). Prosedur analisis initerdiri dari lima tahapan yaitu: (1) pembacaan transkip berulang kali (minimal 2 kali) dan melakukan koding, (2) menemukan meaning unit dalam transkip dengan cara menyorot frase yang bermakra, (3) melakukan trasformasi terhadap meaning unit ke dalam Bahasa peneliti, (4) melakukan penyimpulan singkat terhadap heberapa transformasi yang telah dibuat, (5 )mengabstraksikan kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna hidup adalah eksistensi diri. Eksistensi diri terkait dengan usaha untuk dapat menunjukan keberadaan dirinya dengan cara sejauh yang dilakukan yaitu melaiui upaya-upaya merealisasikan ketiga nilai makna hidup yaitu nilai kreatif, nilai penghayatan dan nilai sikap. Banyaktiya stressor yang datang dari lingkungan juga mengakibatkan waria semakin lebih ingin menunjukkan eksistensinya dalam kehidupan sosial masyarakat. Waria selalu berusaha untuk mencari berbagai cara utuk dapat diterima di tengah masyarakat. Hal ini juga sebagai motif dalam mencapai eksistensi diri. Jika berhasil terpenuhi maka akan menyebabkan kehidupan waria terasa panting dan berharga yang pada akhirnya akan menimbulkan peughavatan bahagia. Namun ketika eksistensi diri tersebut gaga! dicapai maka mereka berusaha untuk menerimanya dan membangun eksistensinya kembali dengan seting lingkungan lain. Lingkungan tersebut adalah lingkungan waria. Keinginan yang dirasakan paling besar dari ketiga subyek adalah adanya penerimaan lingkungan disekitarnya, baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat sebagai seorang wariaKetiga subyek menghadapi kendala yang sama yaitu belum adanya penerimaan positif dari masyarakat terhadap keberadaan mereka sebagai seorang waria. Hal ini terlihat dari sulitnya kehidupan mereka untuk mendapatkan tempat di masyarakat seperti mendapat pekerjaan yang layak, membangun hubungan serius dengan orang yang disayangi

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Psi.11/07 Ism m
Uncontrolled Keywords: TRANSEXUALS
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ12-449 Sexual life
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ12-449 Sexual life > HQ77.7-77.95 Transexualism
Divisions: 11. Fakultas Psikologi
Creators:
CreatorsNIM
TEDY EKO ISMONO, 110210004 EUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorI Sanny P. Wardhana, S.Psi.,PsiUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Anisa Septiyo Ningtias
Date Deposited: 15 Jun 2007 12:00
Last Modified: 06 Jul 2017 21:05
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/26737
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item