Indriani Noerbay Susanto, 110210033 (2007) KUALITAS HUBUNGAN ANAK DENGAN AYAH YANG BERPOLIGAMI : Studi Kasus pada Anak dalam Keluarga Poligami. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-susantoind-7290-psi19_08.pdf Download (230kB) | Preview
	Text (full text) susanto.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Keluarga poligami merupakan salah sate jenis keluarga yang lazim kita temui di Indonesia. Setelah ayah berpoligami tidak jarang anak mengalami permasalahan dalam hubungan dengan ayahnya. Pennasalahan yang pada umumnya terjadi adalah hubungan ayah dengan anak yang tadinya dekat menjadi renggang. Namun disisi lain tidak semua anak dari keluarga yang berpoligami mengalami permasalahan dalam hubungan dengan ayahnya. Ilubungan antara orangtua-anak dalam lingkungan keluarga yang berpoligami akan tampil dalam kualitas yang berbeda-beda. Kualitas mengacu pada derajat relatif kebaikan atau keunggulan suatu hal. Balk atau tidaknya hubungan antara orangtua dengan anaknva menggambarkan bagaimana kualitas hubungan orangtua-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hubungan anak dengan ayahnya yang berpoligami. Kualitas hubungan mengacu pada kebaikan atau keunggulan suatu hubungan. Anak dapat dikatakan memiliki hubungan dekat dengan orangtuanya apabila terjadi suatu hubungan yang memiliki penghargaan dan kejujuran. Hubungan yang bail: antara ayah dengan anaknya terjadi bila didalamnya terdapat komunikasi yang baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan tipe penelitian studi kasus intrinsik. Informan dalam penelitian ini adalah anak pada masa remaja (11-24 tahun) yang memiliki ayah yang berpoligami, dan masih tinggal satu rumah dengan ayahnya. Data yang diperoleh dianalisis melalui analisis tematik dengan melakukan koding terhadap hasil transkrip wawancara yang telah diverbatim. Proses analisis ini melalui tiga tahap, yaitu open coding, aksial coding dan selective coding. Koding adalah pengorganisasian data kasar kedalam kategori¬kategori konseptual dan pembuatan tema-tema atau konsep-konsep, yang digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan: Pertama Ketika ayah memutuskan untuk berpoligami, anak (informan penelitian) menyikapinya dengan berbagai cara. Sikap anak pada saat mengetahui bahwa ayahnya berpoligami pada umumnya menolak, hal ini ditunjukkan dari sikap informan I dan II yang menolak poligami yang dilakukan ayahnya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, sikap negatif terhadap poligami yang dilakukan ayah dapat berubah menjadi lebih positif. Perubahan ini dipengaruhi oleh hal-hal yang sifatnya personal, seperti perubahan yang terjadi didalam diri anak itu sendiri, dan pemahaman anak terhadap alasan poligami yang dilakukan ayahnya. Kedua Hubungan diantara anak dengan ayah tampil dalam kualitas yang berbeda-beda di dalam keluarga yang berpoligami. Pada informan I, terjadi penurunan kualitas hubungan dengan ayah setelah ayah berpoligami. Penurunan kualitas hubungan ini ditunjukkan oleh berkurangnya intensitas informan I bertemu dengan ayahnya, berubahnya interaksi antara informan I dengan ayahnya dan memburuknya komunikasi informan 1 dengan ayahnya. Sedangkan pada informan II. tidak terjadi penurunan kualitas hubungan dengan ayah setelah ayah berpoligami. hal ini ditunjukkan dengan tidak terjadinya perubahan di dalam interaksi, komunikasi dan kedekatan hubungan diantara infonnan I dengan ayahnya. Menurun atau tidakma kualitas hubungan diantara anak dengan ayah setelah ayah berpoligami dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: sikap anak terhadap poligami sang dilakukan ayahnya, perilaku ayah setelah berpoligami, dan kualitas komunikasi antara anak dengan ayahnya.

Actions (login required)

View Item