ANDRIK SULISTYAWAN, 120810351 (2013) JARINGAN TRANSPORTASI DAN OPERASIONALISASI TREM OJS DI KARESIDENAN SURABAYA 1889-1930-AN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-sulistyawa-27017-8.ABSTRAK.pdf Download (276kB) | Preview
	Text (full text) gdlhub-gdl-s1-2013-sulistyawa.compressed.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tulisan ini mengupas proses pengoperasian trem sebagai moda transportasi massal oleh Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS) di Karesidenan Surabaya dari tahun 1889 sampai dengan tahun 1930-an, serta menganalisis beberapa dampak yang ditimbulkan akibat pengoperasian trem OJS tersebut. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode sejarah yang terdiri dari pengumpulan data, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Data-data yang banyak digunakan adalah arsip milik OJS yang tertuang dalam laporan tahunan (verslag), koran yang terbit pada masa kolonial, dan buku karya G.H. von Faber. Pengoperasian trem di Surabaya telah dimulai semenjak tahun 1859. Trem yang dioperasikan pertama kali adalah trem kuda. Trem kuda tidak dioperasikan sebagai moda transportasi massal. Beberapa tahun kemudian, OJS muncul sebagai pihak yang melakukan modernisasi trem dengan cara mengoperasikan trem uap, dan mengoperasikannya sebagai moda transportasi massal bagi Karesidenan Surabaya. Tidak cukup hanya dengan mengoperasikan trem uap, OJS juga mengoperasikan trem listrik pada tahun 1923 dan 1924. Penelitian ini menemukan fakta-fakta bahwa pengoperasian trem OJS membawa dampak yang cukup signifikan bagi kehidupan masyarakat kota Surabaya. Dampak pertama adalah pemanfaatan lahan kota. Agar dapat mengoperasikan armada tremnya, OJS terpaksa harus membeli lahan-lahan milik warga kota. Lahan-lahan tersebut dimanfaatkan OJS untuk membangun jalur-jalur trem dan sarana-sarana pendukung lainnya. Dampak lainnya adalah mengenai kecelakaan lalu lintas. Meskipun OJS berhasil mengoperasikan trem listrik, mereka tidak menghapus operasionalisasi trem uap. Sehingga kedua jenis trem yang dioperasikan semakin menambah kepadatan dan keruwetan lalu lintas di Surabaya yang berujung pada terjadinya insiden kecelakaan lalu lintas.

Actions (login required)

View Item