DINI NOVIANA, 120310471 (2007) KEROKHANIAN SAPTA DARMA : STUDI TENTANG PERKEMBANGAN ALIRAN KEPERCAYAAN DI PARE KEDIRI TAHUN 1952 - 1967. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-novianadin-7038-fssej0-k.pdf Download (329kB) | Preview |
|
Text (full text)
gdlhub-gdl-s1-2008-novianadin-7110-fssej0-8.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Pada tahun awal 1960-an terjadi peningkatan jumlah aliran kepercayaan di Indonesia. Namun keadaan sebaliknya terjadi pada pasca tahun 1965. Hal tersebut karena adanya isu bahwa aliran kepercayaan sebagai antek-antek komunis. Untuk menghindari anarkhi religius maka Presiden Soekarno mengeluarkan Penetapan Presiden nomor 1 tahun 1965 dan mengamanatkan bahwa hanya ada enam agama resmi yang diakui yaitu, Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Mengacu pada Penetapan Presiden tersebut maka aliran kepercayaan Sapta Darma yang semula adalah agama maka kemudian menggunakan nama Kerokhanian Sapta Darma. Menarik untuk diketahui lebih lanjut bagaimana perjalanan Kerokhanian Sapta Darma dari awal penerimaan wahyu, sistem penyebarannya, hingga mencapai perkembangan yang pesat dan kiat mempertahankan eksistensi. Untuk itu skripsi ini mengambil tahun 1952 sebagai awal kemunculannya sampai perkembangan selanjutnya pada tahun 1967 sejalan dengan situasi negara. Metode pengumpulan data diperoleh dengan mengumpulkan sumber sejarah baik sumber primer maupun sekunder, seperti sumber tertulis yang berupa studi kepustakaan, arsip, artikel dari koran dan majalah, serta penggunaan sumber lisan karena keterbatasan informasi tertulis dan supaya seluruh jawaban atas permasalahan yang dibangun dimuka menjadi jelas dan mengena. Selain itu, metode sejarah yang digunakan salah satunya adalah metode analisis dan interprestasi sejarah. Melalui proses penelitian, disimpulkan bahwa dalam perkembangannya Kerokhanian Sapta Darma mengalami pasang naik dan pasang surut. Kehadiran Kerokhanian Sapta Darma adalah hal baru dalam masyarakat Pare dan dapat diterima baik oleh masyarakat di Pare. Ketika terjadi situasi yang tidak mengguntungkan di pihak aliran kepercayaan karena situasi negara, tetapi dalam kenyataannya Kerokhanian Sapta Darma dapat bertahan. Kerokhanian Sapta Darma melalui ajaran-ajarannya mampu membentuk perilaku individu yang santun dalam segala hal sehingga masyarakat menjadi segan. Sehingga walaupun agama berbeda tetapi agama mengajarkan untuk menahan diri agar tercipta keselarasan. Aspek toleransi adalah penting dalam masyarakat Jawa umumnya dan warga Kerokhanian Sapta Darma sangat menjunjung tinggi toleransi dalam berinteraksi dengan masyarakat, dengan demikian terciptalah harmoni.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FS Sej 04/08 Nov k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | RELIGION AND SOCIOLOGY; INDONESIA - HISTORY | ||||||
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion > BL1-2790 Religions, Mythology, Rationalism D History General and Old World > DS Asia > DS633-644.46 History |
||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mrs. Djuwarnik Djuwey | ||||||
Date Deposited: | 28 May 2008 12:00 | ||||||
Last Modified: | 14 Jun 2017 19:28 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/26949 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |