ARDIAN PUTRANTO
(2011)
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN DAN EVALUASI KINERJA MANAJEMEN PADA PTPN XI (STUDI KASUS PG. SOEDHONO).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan tingkatan wewenang dan tanggung jawabnya dalam struktur organisasi, dimana masing-masing pusat pertanggungjawaban tersebut melaporkan tentang hasil perbandingan antara anggaran yang ditetapkan dengan hasil aktual yang dicapai oleh manajer setiap departemen. Bila terjadi penyimpangan antara rencana yang telah ditetapkan dengan realisasinya, maka dengan cepat dan jelas diketahui siapa penanggung jawabnya. Tanggung jawab yang jelas akan memudahkan pimpinan mengadakan penilaian atas prestasi dan efisiensi masing-masing unit organisasi serta akuntansi pertanggungjawaban juga membantu memberi motivasi manajer untuk bekerja lebih baik. Agar akuntansi pertanggungjawaban dapat dilaksanakan dengan baik, maka perusahaan harus memenuhi beberapa persyaratan berikut, antara lain adanya struktur organisasi yang terdesentralisasi yang secara tegas dan jelas mengatur wewenang dan tanggung jawab setiap bagian, adanya sistem anggaran yang disusun untuk setiap tingkatan manajemen, klasifikasi biaya berdasarkan terkendali atau tidak terkendalinya biaya oleh manajer pusat pertanggungjawaban, kode rekening yang menunjukkan tempat terjadinya biaya, dan adanya laporan pertanggungjawaban kepada manajer yang bertanggungjawab.
PG Soedhono merupakan unit usaha dari PT Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI) sehingga aktivitas perusahaan dan penggunaan sumber dayanya selalu dipantau oleh kantor pusat. Berkaitan dengan hal tersebut maka PG Soedhono menerapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban untuk pelaporannya. Laporan pertanggungjawaban yang disusun PG Soedhono memuat informasi kuantitatif yang menunjukkan perbandingan anggaran dengan realisasinya dan disertai analisis mengenai selisih yang terjadi. Data dari laporan pertanggungjawaban tersebut selanjutnya digunakan dalam proses evaluasi kinerja yang hasilnya akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan periode berikutnya.
Berdasarkan pembahasan dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum PG Soedhono telah memenuhi kriteria akuntansi pertanggungjawaban, namun terdapat beberapa hal yang belum sesuai. Hal tersebut antara lain nampak dalam pengklasifikasian biaya yang tidak menunjukkan terkendali atau tidaknya biaya tersebut oleh manajer pusat pertanggungjawaban dan dalam penomoran kode rekening belum menunjukkan kode pusat pertanggungjawaban, sehingga akan sulit untuk menentukan pusat pertanggung jawaban dimana biaya tersebut terjadi. Laporan pertanggungjawaban telah digunakan PG Soedhono sebagai acuan dalam penilaian kinerja manajemen
Actions (login required)
|
View Item |