IRFAN DWI YUNIANTO, 120810006 (2013) REFLEKSI KEPRIBADIAN IDEAL TOKOH KARMAN DALAM NOVEL KUBAH KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (FULLTEXT) FS.BI.15-13 Yun r.pdf Restricted to Registered users only Download (621kB) | Request a copy
Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-yuniantoir-27753-4.abstr-k.pdf Download (58kB) | Preview

Abstract

Fokus penelitian yang diangkat dari novel Kubah adalah aspek psikologis tokoh Karman dalam hidupnya berhadapan dengan berbagai masalah yang disebabkan oleh bergabungnya dirinya ke paham komunisme. Novel Kubah merupakan suatu media yang mampu secara khas memberikan gambaran mengenai psikologis tokoh utamanya melalui media teks sastra, serta memuat karakteristik umum dari peristiwa penumpasan G-30 S melalui peristiwa-peristiwa kronologis. Dengan adanya daya tarik yang khas dari novel ini, mendorong peneliti untuk mengkaji dalam sebuah penelitian yang berjudul “Refleksi Kepribadian Ideal Tokoh Karman dalam Novel Kubah”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang disajikan secara deskriptif analitis, yaitu menguraikan data-data dan mendeskripsikan unsur-unsur di dalam teks yang mengandung aspek psikologis tokoh Karman untuk dianalisis sehingga akan diperoleh suatu pemahaman yang lebih komprehensif. Dengan metode ini, langkah pertama yang dilakukan yaitu menganalisis posisi tokoh Karman dalam cerita melalui tema, plot, dan latar dalam teks. Dalam hal ini, penekanan analisis lebih mengarah kepada masalah psikologis tokoh Karman dalam mencapai kepribadian yang ideal melalui teori kebutuhan psikologis humanistik milik Abraham Maslow. Penelitian ini menghasilkan dua simpulan yaitu; Pertama, struktur tokoh Karman pada kehidupannya dalam novel Kubah sebagai pusat penggerak jalan cerita. Tokoh Karman memegang peranan penting dalam kehidupan secara menyeluruh pada cerita. Permasalahan dan solusinya bermula dan berakhir oleh tokoh Karman. Unsur-unsur pembangun cerita seperti tema, latar, dan plot merupakan unsur pembangun cerita yang berfokus kepada keutamaan tokoh Karman dalam cerita. Pembentukan karakter tokoh Karman juga sempat dipengaruhi oleh tokoh-tokoh lainnya. Kedua, kebermaknaan yang dapat diambil dari dinamika kepribadian tokoh Karman yaitu perlunya seseorang manusia untuk kembali ke kehidupannya yang penuh kesantunan dari kesalahartian pemahaman tentang suatu fenomena. Fenomena tersebut dianggap sebagai suatu yang bernilai istimewa, bernilai hidup-mati, dan akhir dari segala kebahagiaan. Seiring berjalannya waktu, kesalahpahaman tersebut akhirnya menemukan titik jenuh untuk tetap eksis. Ketelitian dari individual masing-masing diperlukan untuk segera meluruskan kesalahpahaman tersebut, selain itu juga dibutuhkan keberanian untuk mengakui kesalahpahaman itu dan berani mengambil langkah untuk kembali ke arah yang telah disepakati mempunyai kebenaran yang hakiki.

Actions (login required)

View Item