ERINA WARDOYO, 120911112 (2013) TINDAK TUTUR LOKUSI, ILOKUSI, DAN PERLOKUSI DALAM PERCAKAPAN PERSIDANGAN PENGADILAN AGAMA DI TULUNGAGUNG. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-wardoyoeri-27794-4.abstr-k.pdf Download (139kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FS.BI.33-13 War t.pdf Restricted to Registered users only Download (890kB) | Request a copy

Abstract

Penerapan tindak tutur dalam sebuah komunikasi berfungsi sebagai penyampai informasi antara penutur dan lawan tuturnya. Komunikasi tersebut bisa berupa interaksi tanya jawab seperti pada contoh percakapan dalam persidangan Pengadilan Agama Tulungagung antara hakim dengan penggugat, tergugat, dan saksi. Tujuannya selain menyampaikan informasi juga sebagai media untuk mengeluarkan segala yang ada dalam pikiran sehingga bisa tercipta komunikasi yang baik antara dua pihak. Dalam skripsi ini, peneliti meneliti penerapan tindak tutur dalam persidangan di pengadilan agama Tulungagung. Peneliti menggunakan teori pragmatik dari Austin dan Searle tentang tindak tutur. Menurut Searle tindak tutur dibagi menjadi 3 macam yakni tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi dan tindak tutur perlokusi. Peneliti berusaha mengidentifikasikan segala bentuk percakapan ke dalam tiga tindak tutur tersebut dengan tujuan supaya bisa dipahami baik oleh penutur, lawan tutur maupun masyarakat luas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yakni penyajian data yang didasarkan pada data yang berwujud pernyataan atau kata – kata yang didapat dari observasi langsung. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi dalam percakapan di persidangan pengadilan agama Tulungagung. Tindak tutur lokusi ditemukan saat proses pengenalan identitas diri terdakwa kepada hakim, tindak tutur ilokusi banyak ditemukan dalam tuturan bersumpah, menyalahkan, memutuskan, dan lain-lain. Sedangkan tindak tutur perlokusi ditemukan saat hakim memberikan solusi atau saran di setiap permasalahn terdakwa untuk menciptakan kata damai.

Actions (login required)

View Item