Tayanti, Renny Mei, NIM. 120310500 (2008) DISTRIBUSI GULA INJEKSI PADA MASYARAKAT SURABAYA TAHUN 1958-1971. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-tayantiren-7350-fssej1-k.pdf Download (325kB) | Preview |
|
Text (full text)
gdlhub-gdl-s1-2008-tayantiren-7318-fssej1-d.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini mempunyai maksud dan tujuan yaitu untuk mengungkapkan peristiwa yang melatarbelakangi adanya kebijakan pemerintah untuk menyalurkan gula injeksi pada masyarakat Surabaya. Serta menjelaskan tentang bagaimana kondisi gula yang beredar di pasaran kota Surabaya, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat Surabaya. Metode serta sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode sejarah yaitu melalui tahap penentuan topik, tahap pengumpulan sumber dan data, verifikasi atau kritik sumber sehingga diperoleh keabsahan sumber, tahap interpretasi atau penafsiran, dan yang terakhir adalah tahap historiografi atau penulisan sejarah, sehingga fakta-fakta yang telah didapat bisa disusun secara sistematis dan kronologis dalam suatu bentuk tulisan sejarah yang obyektif Sumber yang penulis pergunakan berupa sumber dari arsip, majalah dan koran lama, serta sumber pendukung yakni berupa buku. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pada tahun 1958 telah terjadi krisis gula di pasar bebas kota Surabaya. Penyebab utama dari peristiwa tersebut pada awalnya dikarenakan telah terjadi proses stagnasi dalam industri gula Indonesia. Stagnasi dalam hal ini berarti meskipun produksi gula mengalami kenaikan, namun kenaikan tersebut masih belum mampu mengejar kenaikan konsumsi (penduduk). Pada tahun 1960, jumlah produksi gula pasir mencapai 652.000 ton dengan jumlah penduduk sekitar 90 juta jiwa. Lalu pada tahun 1962 jumlah penduduk telah berkembang hampir sebanyak 96 juta jiwa, namun jumlah produksi gula pasir Indonesia hanya sebesar 591.000 ton. Kondisi produksi gula pasir yang belum stabil tersebut, dimanfaatkan oleh para pedagang gula guna mencari keuntungan melalui penimbunan. Hal ini turut mempengaruhi peredaran gula pasir di pasar bebas kota Surabaya. Akibat dari tindak manipulasi tersebut adalah distribusi gula terutama dalam kota Surabaya mengalami kemacetan hingga gula pasir tidak sampai ke tangan pengecer dan masyarakat kota Surabaya, serta harga gula mengalami kenaikan. Melihat situasi peredaran gula yang selalu kekurangan, pemerintah mengambil langkah untuk menyalurkan gula bantuan atau gula injeksi dengan harga yang terjangkau. Peredaran gula pasir mengalami kestabilan pada tahun 1971, yaitu ketika pemasaran gula pasir ditangani oleh Bulog.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FS Sej 13/08 Tay d | ||||||
Uncontrolled Keywords: | SUGAR; PRODUCT MANAGEMENT; AGRICULTURE � ECONOMIC ASPECTS | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5410-5417.5 Marketing. Distribution of products | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Sulistiorini | ||||||
Date Deposited: | 08 Jul 2008 12:00 | ||||||
Last Modified: | 15 Jun 2017 19:00 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/27379 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |