Chairul Riza, 079815463
(2006)
RADIO PEMBERONTAKAN DAN PERANNYA DALAM REVOLUSI KEMERDEKAAN DI SURABAYA 1945-1947.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia telah diketahui secara huas oleh masyarakat Surabaya pada tanggal 20 Agustus 1945, selanjutnya proklamasi ini harus dipertahankan dan ditegakkan, karena pada saat itu Jepang mendapat tugas menjaga status quo dari sekutu. Untuk menghadapi hal tersebut pemerintah daerah Surabaya segera menyusun kekuatan dengan membentuk Komite Nasional Indonesia, Badan Keamanan Rakyat, serta Badan-badan Perjuangan untuk menghadapi tentara sekutu dan Belanda.
Oleh karena itulah atas prakarsa Soetomo, Soemarno, dan Abdoellah dibentuklah Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI) pada tanggal 12 Okrober 1945 di Surabaya yang mengusahakan rakyat dari berbagai lapisan berada dalam satu komando dan koordinasi. Soetomo dengan persetujuan menteri penerangan pada saat itu Amir Syariffudin mendirikan sebuah pemancar yang diberi nama Radio Pemberontakan yang bertempat di Jalan Mawar 10 Surabaya, karena Soetomo yakin dengan radio ini solidaritas dan semangat perjuangan rakyat dan pemuda Surabaya dapat diciptakan. Ini dikarenakan pada saat itu radio merupakan sarana dan media komunikasi yang tepat antara pemerintah dan rakyat. Radio juga dapat digunakan untuk mempersatukan rakyat dalam satu koordinasi dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Actions (login required)
|
View Item |