Ismatunikmah
(2008)
REPRESENTASI IDENTITAS DIRI WARIA DALAM MEMOAR JANGAN LIHAT KELAMINKU KARYA MERLYN SOPJAN.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Waria (wanita-pria) adalah sebutan untuk seseorang yang berjenis kelamin laki-laki tetapi bersifat, berperilaku, dan berdandan layaknya perempuan. Waria bukan merupakan fenomena baru di masyarakat. Dewasa ini. kaum waria semakin berani menunjukkan identitas dirinya dengan segala perbedaannya di masyarakat. Berdasarkan latar belakang dan fenomena tersebut peneliti lebih tertarik dan menitikberatkan penelitian pada memoar yang mengangkat tema waria.
Ada tiga hal yang dibahas dalam skripsi yang berjudul "Representasi Identitas Diri Waria di Tengah Kontroversi Masyarakat dalam Memoar Jangan Lihat Kelaminku!". Pertama, konstruksi teks mengenai waria dalam memoar berjudul Jangan Lihat Kelaminku! (yang selanjutnya disingkat JLK). Kedua, identitas diri waria dalam memoar berikut representasinya terhadap waria lain.
Dengan menggunakan pendekatan fenomenologis Husserl (dengan konsep lebenswelt dan intensionalitas), teori Queer, teori representasi Stuart Hall melalui tiga pendekatan (reflektif, intensional, dan konstruksionis), menggunakan metode kualitatif (content analysis dengan teknik pengumpulan data malalui studi pustaka dan metode wawancara dengan tiga orang waria), diharapkan penelitian ini dapat menunjukkan bagaimana identitas diri waria yang direpresentasikan lewat konstruksi teks pada memoar JLK.
Actions (login required)
|
View Item |