RIZKI FIRSTA WAHYULISWARI (2015) EFEK VARIASI SUHU BAK KOAGULAN TERHADAP KARAKTERISTIK HOLLOW FIBER DIALISER BERBAHAN PADUAN SELULOSA ASETAT � D-GLUKOSA MONOHIDRAT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (289kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf Download (256kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf Download (166kB) |
|
Text (PENDAHULUAN)
4. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (274kB) |
|
Text (TINJAUAN PUSTAKA)
5. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (448kB) |
|
Text (METODE PENELITIAN)
6. BAB 3 METODE PENELITIAN.pdf Download (380kB) |
|
Text (HASIL DAN PEMBAHASAN)
7. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Download (593kB) |
|
Text (KESIMPULAN SARAN)
8. BAB 5 KESIMPULAN SARAN.pdf Download (151kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (247kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
10. LAMPIRAN.pdf Download (979kB) |
Abstract
Polisulfon adalah polimer sintetis yang saat ini paling banyak digunakan sebagai bahan dasar membran dialiser. Polisulfon bersifat hidrofobik sehingga rentan terhadap fouling. Selulosa asetat merupakan polimer alam yang melimpah dan terjangkau bila dibandingkan dengan polimer sintetis seperti polisulfon serta bersifat hidrofilik sehingga lebih tahan terhadap fouling. Selulosa asetat juga memiliki permeabilitas dan termostabilitas yang baik sehingga dipilih menjadi salah satu alternatif bahan dasar pembuatan membran dialiser berbentuk hollow fiber. Karakteristik dasar hollow fiber yang menentukan kapasitasnya dalam memfiltrasi solute ialah ukuran pori, luas permukaan dan ketebalan membran. Salah satu faktor utama untuk dapat menghasilkan hollow fiber yang sesuai ialah pemilihan suhu bak koagulan pada tahap pencetakan (spinning). Pemilihan suhu bak koagulan yang tepat pada proses spinning akan menghasilkan cetakan hollow fiber yang sesuai pula dengan kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek variasi pemilihan suhu bak koagulan terhadap ukuran pori, kuat tarik, derajat swelling serta koefisien rejeksi kreatinin membran hollow fiber berbahan selulosa asetat – D-glukosa monohidrat. Hollow fiber dicetak menggunakan spinneret dengan variasi suhu bak koagulan 5oC, 10oC, 15oC dan 20oC. Karakterisasi fisik yang dilakukan meliputi uji morfologi dengan SEM, uji kekuatan tarik, uji swelling terhadap Simulated Body Fluid (SBF) dan uji filtrasi terhadap kreatinin. Hasil menunjukkan bahwa karakteristik fisik terbaik dimiliki oleh hollow fiber pada variasi bak koagulan 5oC yaitu dengan kuat tarik sebesar 27,421 N/mm2, ukuran pori 0,0295–0,0858 nm, derajat elongasi 4,4 %, derajat swelling 4,18%, fluks sebesar 1,6032–1,7956 mL.cm-2. menit-1, dan kemampuan rejeksi kreatinin antara 40,14–48,30% sehingga berpotensi diaplikasikan sebagai membran dialiser.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK ST.T.02/15 Wah e | ||||||
Uncontrolled Keywords: | cellulose acetate, D-glucose monohydrate | ||||||
Subjects: | Q Science > QC Physics > QC1-999 Physics | ||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Fisika | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Prihastuti | ||||||
Date Deposited: | 03 Mar 2015 12:00 | ||||||
Last Modified: | 09 Jun 2020 08:36 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/27912 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |