Ludita Woro Indrio (2015) Pengaruh Variasi Waktu Perendaman Dalam Polyvynyl Pirrolidone Terhadap Karakteristik Biokomposit Scaffold Selulosa Bakteri-Hidroksipatit Sebagai Kandidat Bone Healing. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2015-indrioludi-39470-5.abstr-k.pdf Download (338kB) | Preview |
|
Text (full text)
ST.%20T.%2016-15%20Ind%20p.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Cacat tulang akibat trauma, tumor, kelainan kongenital, degenerasi dan akibat penyakit lainnya sampai saat ini masih merupakan masalah besar di bidang ilmu orthopedi dan traumatologi. Berdasarkan data di Asia, Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita patah tulang tertinggi, ada sebanyak 300-400 kasus operasi tulang per bulan di RS. Dr. Soetomo Surabaya (Gunawarman et al, 2010). Perbaikan tulang yang mengalami kerusakan tersebut dapat diatasi dengan material yang mampu mempercepat proses bone healing (penyembuhan tulang). Penelitian ini dilakukan untuk mensintesis scaffold selulosa bakteri – hidroksiaparit sebagai kandidat bone healing. Selulosa bakteri sebagai matriks disintesis dengan cara pembiakan Acetobacter xylnum, sedangkan hidroksiapatit sebagai filler disintesis dengan cara perendaman ke dalam larutan CaCl2 dan Na2HPO4, proses pembentukan scaffold dengan menggunakan metode freeze dried. Pembentukan komposit divariasi dengan perendaman dalam Polyvynil pirrolidone (PVP) selama 0, 1, 2, 3, 4 hari. Selanjutnya sampel dikarakterisasi menggunakan FTIR – Spectroscopy menunjukkan adanya karbonat yang mengandung kristal apatit pada kelima sampel, karakteristik morfologi dan identifikasi fasa menggunakan Scanning Elektron Microscopy (SEM) – Energy Dispersive X-Ray (EDAX) menunjukkan hasil ukuran pori sekitar 100 – 150 μm pada sampel dengan variasi perendaman PVP 1, 2, 3, 4 hari, untuk hasil EDAX didapat rasio Ca/P terbaik pada variasi perendaman dalam PVP 3 hari sebesar 1,33, pada karakteristik degradasi dalam SBF hasil terbaik pada sampel dengan variasi perendaman dalam PVP 3 hari persentase hingga sebesar 29,51 %, sedangkan pada karakteristik persentase porositas terbaik pada variasi perendaman dalam PVP selama 3 dan 4 hari hingga sebesar 76,03% dan 98,46 %. Berdasarkan hasil karakteristik pada penelitian ini scaffold selulosa bakteri – hidroksiapatit memiliki potensi sebagai kandidat bone healing.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK ST. T. 16/15 Ind p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | BONE HEALING; POLYVYNIL PIRROLIDONE; BACTERIAL CELLULOSE | |||||||||
Subjects: | Q Science > QR Microbiology > QR75-99.5 Bacteria R Medicine > RD Surgery > RD701-811 Orthopedic surgery |
|||||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Tekno Biomedik | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | sukartini sukartini | |||||||||
Date Deposited: | 18 Dec 2015 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 20 May 2020 02:55 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/28162 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |