Alfisa Rizki Andani (2015) Optimal Kontrol Model Penyebaran Penyakit Hepatitis B Dengan Adanya Vaksin. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (122kB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (106kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (123kB) |
|
Text
4. BAB 1.pdf Download (102kB) |
|
Text
5. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only until 18 May 2023. Download (218kB) | Request a copy |
|
Text
6. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only until 18 May 2023. Download (120kB) | Request a copy |
|
Text
7. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only until 18 May 2023. Download (363kB) | Request a copy |
|
Text
8. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only until 18 May 2023. Download (123kB) | Request a copy |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (96kB) |
|
Text
10. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only until 18 May 2023. Download (321kB) | Request a copy |
Abstract
Hepatitis B merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (VHB). Penyakit ini dapat dicegah dengan cara memberikan vaksinasi kepada individu yang sehat sehingga memiliki kekebalan tubuh permanen terhadap VHB. Individu yang terinfeksi dan menularkan VHB juga dapat disembuhkan dengan memberikan obat antiviral. Namun demikian, individu yang sembuh dapat terinfeksi VHB kembali. Dalam skripsi ini diasumsikan individu yang sembuh atau telah diberi vaksin tidak bisa menjadi rentan kembali terhadap penyakit. Adapun tujuan dari skripsi adalah untuk menganalisis model penyebaran penyakit Hepatitis B serta mencari input kontrol yang optimal berupa usaha vaksinasi dan pengobatan dengan obat antiviral. Berdasarkan analisis model tanpa input kontrol diperoleh dua titik setimbang, yaitu titik setimbang nonendemik (bebas penyakit) �0 dan titik setimbang endemik �∗. Kestabilan titik setimbang ditentukan oleh bilangan reproduksi dasar �0. Bilangan �0 ini merupakan tolok ukur terjadi atau tidaknya penularan penyakit. Titik setimbang nonendemik �0 akan stabil asimtotis jika 0 < 1 dan titik setimbang endemik akan cenderung stabil asimtotis jika �0 > 1. Selanjutnya dengan menggunakan Prinsip Maksimum Pontryagin diperoleh syarat cukup eksistensi optimal kontrol berupa usaha pemberian vaksin dan 2 berupa usaha pengobatan. Hasil simulasi numerik menunjukkan pemberian kontrol dan 2 secara bersamaan dapat meminimalkan jumlah populasi yang terinfeksi Hepatitis B dengan biaya minimal.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK MPM. 42-15 And o | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Model matematika, Hepatitis B, vaksin, pengobatan, optimal kontrol. | |||||||||
Subjects: | Q Science > QA Mathematics | |||||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Matematika | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Mrs Nadia Tsaurah | |||||||||
Date Deposited: | 25 Aug 2015 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 05 Jun 2020 02:50 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/28548 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |