DWI RETNANI SRINARWATI SOSIALISASI PERAN GENDER AKTIVIS PEREMPUAN STUDI KASUS DI SURABAYA

SRINARWATI, DWI RETNANI, NIM. 099712737 M (2008) DWI RETNANI SRINARWATI SOSIALISASI PERAN GENDER AKTIVIS PEREMPUAN STUDI KASUS DI SURABAYA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (HALAMAN DEPAN)
halaman depan.pdf

Download (144kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2006-srinarwati.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (LAMPIRAN)
lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (103kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan latar belakang sosialisasi peran gender aktivis perempuan serta proses menjadi aktivis perempuan. Konseptualisasi yang dibahas meliputi konstruksi social gender, sosialisasi peran gender (pengertian sosialisasi, agen-agen sosialisasi, sosialisasi gender pada masa dewasa), dan aktivis perempuan. Teori-teori yang digunakan adalah teori identifikasi, teori belajar social, dan teori perkembangan kognitif. Pendekatan penelitian yang dipilih adalah kualitatif dengan bentuk kualitatif deskriptif Penelitian ini juga berorientasi gender. Subjek dipilih secara purposive sampling dengan kriteria: (1) keikutsertaan mereka dalam organisasi; (2) berjenis kelamin perempuan; (3) bukan anak tunggal dan mempunyai saudara laki-laki; (4) memperhatikan faktor agama clan etnik. Metode yang digunakan adalah biografi atau life history. Koleksi data dilakukan dengan wawancara, pengamatan atau pengamatan terlibat, dan email. Pendokumentasian data dilakukan dengan alat perekam dan catatan lapangan, selanjutnya data tersebut dianalisis secara kualitatif. Temuan penelitian ini sebagai berikut: (1) Aktivis perempuan mempunyai latar belakang sosialisasi peran gender yang bervariasi, seiak keeil hingga dewasa – menjadi aktivis perempuan. Mayoritas aktivis perempuan (delapan aktivis) mengalami sosialisasi nilai gender nontradisional ' di keluarga dan hanya sedikit subjek (satu subjek) disosialisasikan nilai-nilai gender tradisional. Situasi pendidikan – sosialisasi peran gender – di keluarga, mayoritas berlangsung secara demokratis dan hanya sebagian keeil disosialisasikan peran gender dalam situasi yang otoriter. Selanjutnya, ketika di sekolah, lingkungan masyarakat, teman sebaya, serta agama, nilai-nilai yang disosialisasikan adalah tradisional. (2) Figur aktivis perempuan terbemuk melalui proses yang cukup lama dan secara bertahap, dimulai dengan munculnya kesadaran gender, adanya keinginan umuk mencapai kesetaraan, menghadapi persoalan dilematis, serta berusaha mengaktualisasikan diri lewat perjuangannya. Penelitian ini diharapkan dapat menggugah masyarakat bahwa untuk menciptakan pribadi-pribadi yang egaliter, maka yang paling utama diupayakan adalah menciptakan terlebih dulu demokratisasi sekaligus menanamkan nilai-nilai gender yang egaliter pada institusi keluarga sebagai agen perubahan, kemudian diikuti oleh institusi yang lain. Hal utama yang perlu dilakukan adalah mendukung terciptanya pembentukan struktur masyarakat yang adil gender. Lebih lanjut, agen-agennya di keluarga, sekolah, dan masyarakat secara selaras, terpadu menyampaikan pendidikan non seksis kepada peserta didik. Dari proses pendidikan yang terpadu ini diharapkan dapat dilahirkan individu-individu yang berkepribadian adil gender.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: TS 06/03 Sri d
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ1101-2030.7 Women. Feminism > HQ1871-2030.7 Women's clubs
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Sosial
Creators:
CreatorsNIM
SRINARWATI, DWI RETNANI, NIM. 099712737 MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDede Oetomo, M.A., Ph.D.UNSPECIFIED
Depositing User: Sulistiorini
Date Deposited: 09 Mar 2006 12:00
Last Modified: 10 Aug 2017 23:19
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/28650
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item