BUDAYA HUKUM DAN HUBUNGAN KEKUASAAN ANTARA LAKI-LAKI DENGAN WANITA DALAM PERKA WINAN KONTRAK DI MASYARAKAT KALISAT

Sri Endah Kinasih (2005) BUDAYA HUKUM DAN HUBUNGAN KEKUASAAN ANTARA LAKI-LAKI DENGAN WANITA DALAM PERKA WINAN KONTRAK DI MASYARAKAT KALISAT. Other thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (298kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan dan menganalisis permasalahan : (1) Bagaimana konsep perkawinan menurut cara pandang masyarakat Kalisat ; (2) Bagaimana masyarakat Kalisat membentuk budaya hukum yang mampu mempertahankan kawin kontrak ; (3) Bagaimana hubungan kekuasaan antara laki-laki dan wanita dalam perkawinan kontrak. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan konsep perkawinan menurut cara pandang masyarakat Kalisat ; (2) Mengetahui hukum perkawinan yang benar-¬benar nyata berlaku (living law) dalam kehidupan masyarakat Kalisat ; (3) Mengungkapkan hubungan kekuasaan antara laki-Iaki dan wanita dalam perkawinan kontrak. Dalam rangka mendapatkan data dan infonnasi yang impirik, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Ada beberapa tahap yang digunakan dalam penelitian ini adalah : (1) Penentuan lokasi penelitian : lokasi penelitian adalah desa Kalisat, kecamatan Rembang, kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Pertimbangan yang diambil dalam menetapkan desa Kalisat sebagai lokasi penelitian adalah : ( a) Desa Kalisat memiliki bentuk perkawinan yang berbeda dengan bentuk perkawinan dalam masyarakat lain. Hal ini dapat dilihat, hampir sebagian besar perempuannya melakukan kawin kontrak ; (b) Mayoritas penduduknya beragama Islam dan menjadi pengikut yang taat kepada ajaran-ajaran Islam. (2) Pengumpulan data: yang meliputi pengamatan terlibat atau partisipant observation; dan (b) wawancara mendalam atau indepth interview. (3) Informan : adalah orang yang memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk mengungkapkan kebudayaan yang dimilikinya secara lisan. Teknik yang ke (4) adalah analisa data: teknik analisa dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berasal dari pengamatan terlibat, studi dokumentasi dan kepustakaan. Data yang terkumpul kemudian diklasifikasikan dan diidentifikasikan berdasarkan tema (untuk menentukkan judul per bab) dan sub¬sub tema (untuk memasukkan data lapangan ke sub-sub bab). Setelah pengklasi-fikasian dan pengidentifikasian, akan dibuat interpretasi dengan memberikan makna pada tema dan sub tema serta mencari hubungan antar data. Dasar dari kegiatan interpretasi ini dilengkapi dengan konsep-konsep dan teori-teori diaplikasikan untuk menje-laskan tentang seperangkat data. Hal ini menunjukkan komparasi atau hubungan seperangkat data dengan data yang lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekuasaan para kyai mendoktrin masyarakat Kalisat dengan hukum agama, berpengaruh pada hukum adat dan diadopsi menjadi hukum kebijakan negara yang berdampak pada perkawinan kontrak. Para kyai mempunyai kepentingan (sub budaya) sosial, budaya dan politik. Para kyai menginterpretasikan hukum agama untuk merasionalisasikan dan melegitimasikan perkawinan kontrak daripada melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama. Selain kyai, tukang ojek, pemasok, wanita itu sendiri dan orang tua pihak wanita juga mempunyai kepentingan ekonomi. Perkawinan kontrak yang terjadi di desa Kalisat menyebabkan hubungan kekuasaan antara laki-Iaki (suami) tidak setara dengan wanita (istri). Wanita (istri) menempati posisi yang tersubordinasi karena masyarakat kalisat menganut nilai-nilai patriarkhi. Apalagi legal pluralism juga memiliki nilai-nilai patriarkhi dan pandangan bias gender. Pada bagian kesimpulan penelitian ini adalah para kyai mempunyai kekuasaan untuk menginterpretasikan dan melegalkan perkawinan kontrak, berpengaruh pada hukum adat. Apalagi hukum negara juga mengadopsi dari hukum agama. Dampaknya perkawinan kontrak menjadi suatu budaya di masyarakat Kalisat. Legal pluralism memperlihatkan adanya integrasi (saling mendukung) dalam memposisiskan wanita. Wanita menjadi terekploitasi, tersubordinasi dan termarginalisasi. Penelitian ini merupakan sumbangan konkrit untuk aparat negara dan tokoh agama untuk meninjau kembali ajaran-ajaran Islam tentang konsep kawin kontrak. Dalam penelitian ini menunjukkan dalam perkawinan kontrak yang terjadi di desa Kalisat, wanita lebih banyak dirugikan. Oleh sebab itu, perlunya sosialisasi dalam bentuk penyuluhan-penyuluhan mengenai dampak dari kawin kontrak dan berganti-¬ganti pasangan bagi wanita akan berpengaruh pada kesehatan reproduksi dan beresiko tinggi tertular HIV/AIDS. Serta perlunya pemberdayaan bagi wanita sehingga dapat bermanfaat dalam menuju masyarakat yang seimbang bagi laki-laki dan wanita (keseimbangan gender). Satu hal yang sangat penting, pembuat kebijakan untuk meninjau kembali tentang pasal 4 ayat 2, pasal 3, dan pasal 5 ayat 1 dari UU Perkawinan No 1 tahun 1974 mengenai poligami. Poligami yang tujuannya melindungi wanita dan anak-¬anak, justru sebaliknya yaitu menindas kaum wanita.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: 297.563 (LP)
Uncontrolled Keywords: Marriage (Islamic law); Antenuptial contracts (Islamic law)
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K7000-7720 Private international law. Conflict of laws > K7120-7197 Persons > K7155-7197 Domestic relations. Family law > K7157-7179 Marriage. Husband and wife
Divisions: Unair Research > Non-Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Sri Endah KinasihUNSPECIFIED
Depositing User: Dwi Prihastuti
Date Deposited: 25 Jan 2005 12:00
Last Modified: 13 Sep 2016 09:44
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/28794
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item