Silvina Resti Lestari, 081414153003 (2016) PENGARUH VARIASI KONSENTRASI SUKROSA DAN ERITROSA 4-FOSFAT TERHADAP BIOMASSA DAN KADAR FLAVONOID KULTUR NODUS BATANG SAMBUNG NYAWA [Gynura procumbens (Lour) Merr.] SECARA IN VITRO. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (807kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
11 bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (561kB) | Request a copy |
||
Text (BAB II)
12 bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (695kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
13 bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (582kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
14 bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
15 bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (422kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
16 daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (567kB) | Request a copy |
||
Text (LAMPIRAN)
17 lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi sukrosa dan eritrosa 4-fosfat terhadap biomassa dan kadar flavonoid kultur nodus batang sambung nyawa [Gynura Procumbens (Lour) Merr.] dalam media MS padat dengan penambahan 2 mg/L IAA + 4 mg/L BA. Konsentrasi sukrosa yang digunakan adalah 10, g/L, 30 g/L, 50 g/L dan konsentrasi eritrosa 4-fosfat 0 μM; 1 μM; 2,5 μM; 5 μM; 25 μM. Rancangan penelitian menggunakan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap. Biomassa diperoleh dengan menimbang berat segar dan berat kering tunas dan dianalisis menggunakan uji Brown Forsythe. Analisis flavonoid dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis dan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan variasi konsentrasi sukrosa dan eritrosa berpengaruh terhadap biomassa kultur nodus batang sambung nyawa dalam media MS padat dengan penambahan 2 mg/L IAA + 4 mg/L BA. Medium dengan penambahan 50 g/L sukrosa memberikan rerata biomassa segar yang paling tinggi, sedangkan biomassa kering tertinggi dihasilkan oleh perlakuan dengan penambahan 30 g/L sukrosa. Biomassa segar tertinggi diperoleh pada penambahan eritrosa 4-fosfat sampai 5 μM, begitu pula dengan biomassa keringnya. Rerata biomassa segar tertinggi pada perlakuan variasi konsentrasi kombinasi sukrosa dan eritosa-4-fosfat adalah perlakuan sukrosa 50 g/L dan eritrosa 4-fosfat 5 μM, sedangkan perlakuan 30 g/L sukrosa dikombinasikan dengan 5 μM eritrosa 4-fosfat memberikan hasil biomassa kering tertinggi. Kadar flavonoid tertinggi terdapat pada perlakuan dengan penambahan sukrosa 50 g/L tanpa eritrosa 4-fosfat dan sukrosa 50 g/L dikombinasikan dengan eritrosa 4-fosfat 1 μM. Pada penelitian ini, biomassa tunas tidak berkorelasi positif dengan kandungan flavonoid kultur nodus batang sambung nyawa. Pada perlakuan yang menghasilkan biomassa yang tinggi tidak berarti mengandung flavonoid yang tinggi.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK TB.07/16 Les p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | biomassa, eritrosa 4-fosfat, flavonoid, Gynura procumbens, sukrosa | |||||||||
Subjects: | Q Science > QD Chemistry > QD415-436 Biochemistry Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
|||||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '- | |||||||||
Date Deposited: | 08 Apr 2016 08:32 | |||||||||
Last Modified: | 08 Apr 2016 08:32 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/29108 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |