TRI GALIH SAKSONO, 071112032 (2016) PEMBANGUNAN DI ERITREA BERBASIS KEPADA KEBIJAKAN SELEKTIF TERHADAP BANTUAN LUAR NEGERI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (313kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
PDF SKRIPSI _TRI GALIH SAKSONO_071112032_Part11.pdf Restricted to Registered users only Download (364kB) | Request a copy |
||
Text (BAB II)
PDF SKRIPSI _TRI GALIH SAKSONO_071112032_Part12.pdf Restricted to Registered users only Download (359kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
PDF SKRIPSI _TRI GALIH SAKSONO_071112032_Part13.pdf Restricted to Registered users only Download (397kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
PDF SKRIPSI _TRI GALIH SAKSONO_071112032_Part14.pdf Restricted to Registered users only Download (349kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
PDF SKRIPSI _TRI GALIH SAKSONO_071112032_Part15.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
PDF SKRIPSI _TRI GALIH SAKSONO_071112032_Part16.pdf Restricted to Registered users only Download (260kB) | Request a copy |
Abstract
Eritrea, negara kecil di bagian tanduk Afrika, menjadi sorotan dunia internasional pada tahun 2006, setelah secara resmi menolak bantuan dana dari Amerika Serikat dan NGO-NGO yang didanai Amerika Serikat. Kebijakan selektif yang dikeluarkan Pemerintah Eritrea tahun 2006, melengkapi kebijakan-kebijakan selektif yang telah dilakukan Eritrea sejak awal kemerdekaan. Tindakan Eritrea ini merupakan implementasi dari prinsip pembangunan self-reliance yang diterapkan Eritrea. Self-reliance merupakan prinsip nasional dari Eritrea yang muncul selama perjuangan kemerdekaan. Selama perang kemerdekaan tahun 1962-1991, Eritrea hanya menerima bantuan dari beberapa NGO pendonor saja. Hal ini menyebabkan Eritrea harus berjuang dengan kemampuan sendiri untuk mencapai kemerdekaan. Presiden Eritrea, Isaias Afwerki, mengungkapkan bahwa tidak semua bantuan luar negeri didasari oleh keikhlasan. Oleh karena itu diperlukan tindakan selektif untuk mengontrol bantuan agar sesuai dengan pembangunan nasional dan menghindari pengaruh-pengaruh politis pendonor. Meskipun menerapkan kebijakan selektif, Eritrea berhasil memanfaatkan dana-dana yang ada dan meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan, dan kualitas hidup masyarakatnya. Pemerintah Eritrea mampu menekan penyebaran wabah Malaria dan virus HIV. Pada sektor pendidikan, partisipasi anak usia sekolah meningkat pesat daripada sebelum kemerdekaan. Kualitas hidup masyarakat Eritrea juga naik karena perbaikan di berbagai sektor publik. Penelitian ini memiliki fokus pada penyebab Eritrea semakin bersikap selektif setiap tahunnya. Penelitian ini meneliti lebih lanjut peran Pemerintah Eritrea dan para pendonor dibalik semakin selektifnya Eritrea dalam menerima bantuan luar negeri.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS.HI 15/16 Sak p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Kebijakan Selektif, Self Reliance, Pembangunan, Bantuan Luar Negeri, Pengaruh Politis | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 12 Apr 2016 05:32 | ||||||
Last Modified: | 12 Apr 2016 05:32 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/29234 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |