AGASTYO DJANARDONO B, 071112099 (2016) DINAMIKA HUBUNGAN LUAR NEGERI MONGOLIA DENGAN CINA DAN AMERIKA SERIKAT PASCA-PERANG DINGIN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB I)
SKRIPSI Perpus_Part11.pdf Restricted to Registered users only Download (355kB) | Request a copy |
||
Text (BAB II)
SKRIPSI Perpus_Part12.pdf Restricted to Registered users only Download (356kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
SKRIPSI Perpus_Part13.pdf Restricted to Registered users only Download (397kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
SKRIPSI Perpus_Part14.pdf Restricted to Registered users only Download (287kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
SKRIPSI Perpus_Part15.pdf Restricted to Registered users only Download (324kB) | Request a copy |
Abstract
Pasca-Perang Dingin membawa perubahan yang signifikan bagi Mongolia. Transisi ke arah demokrasi mengharuskan Mongolia merumuskan kebijakan luar negeri yang mampu mencakup kepentingan negara serta tetap menjaga hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga raksasanya, Cina dan Rusia. Kebijakan luar negeri third neighbor hadir sebagai jawaban Mongolia atas tantangan baru yang dihadapinya. Kebijakan luar negeri third neighbor merupakan kebijakan luar negeri yang independen, multipilar, serta tidak beraliansi dengan pihak manapun. Perumusan kebijakan tersebut memperhitungkan kepentingan Mongolia yang tetap dan semakin berkembang dengan negara-negara tetangganya, serta negaranegara lain yang merupakan mitra-mitra utama third neighbor Mongolia seperti Amerika Serikat, sebagai upaya untuk mengimbangi ancaman yang datang dari negara-negara tetangga Mongolia, utamanya Cina. Sebagai negara landlocked, yang berada di antara Cina dan Rusia, mengaplikasikan kebijakan luar negeri tersebut merupakan sebuah tantangan, sekaligus harapan bagi Mongolia yang tidak ingin mengulangi sejarah dengan menjadi subordinat salah satu negara tetangganya. Dengan menganalisis alasan Mongolia melalui teori Balance of Threat, maka peneliti berhipotesis bahwa Mongolia sebagai negara lemah vis a vis dengan Cina menjalankan kebijakan luar negeri third neighbor-nya dengan cara mengimbangi ancaman pengaruh dari Cina melalui hedging strategy dengan Amerika Serikat. Peneliti juga berpendapat bahwa kebijakan third neighbour Mongolia merupakan strategi hedging versi Mongolia untuk mengimbangi ancaman dari Cina. Untuk menghadapi hal tersebut, Mongolia mengadopsi pilihan risk-contingency yang melibatkan Amerika Serikat dan di saat yang bersamaan juga menggunakan pilihan return-maximizing yang melibatkan Cina.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS.HI 24/16 Dja d | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Kebijakan luar negeri third neighbor, Mongolia, ancaman pengaruh Cina, Amerika Serikat, hedging strategy | ||||||
Subjects: | J Political Science > JV Colonies and colonization. Emigration and immigration. International migration | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 13 Apr 2016 00:19 | ||||||
Last Modified: | 13 Apr 2016 00:22 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/29268 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |