Mursyidul Ibad (2015) Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pria Melakukan Vasektomi Pada Akseptor KB Di Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (350kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (257kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (274kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (288kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 27 January 2023. Download (328kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III KERANGKA KONSEPTUAL.pdf Restricted to Registered users only until 27 January 2023. Download (272kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 January 2023. Download (406kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 January 2023. Download (290kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 9. BAB VI PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 January 2023. Download (302kB) | Request a copy
	Text (BAB VII) 10. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 January 2023. Download (252kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (266kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 January 2023. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Indonesia dalam 20 tahun mengalami peningkatan. Hal serupa juga terjadi di Provinsi Jawa Timur dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) pada tahun 2010 meningkat sebesar 0,76. Kota Surabaya sebagai pusat pemerintah Provinsi Jawa Timur juga terkena imbasnya. Status Kota Surabaya sebagai kota metropolitan menjadi daya tarik orang untuk datang. Sehingga pada tahun 2012 penduduk Kota Surabaya meningkat sebanyak 344.279 jiwa. Kota Surabaya juga memiliki prestasi pengendalian penduduk yang baik dengan Kecamatan Kenjeran menjadi Kelompok KB Pria terbaik Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur tahun 2013 dan 2014. Penelitian ini merupakan penelitian observasioal karena melakukan pengamatan terhadap data yang telah dikumpulkan. Analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku pria melakukan vasektomi pada akseptor KB. Desain yang digunakan adalah case control dengan jumlah responden kasus 28 responden dan control 56 responden. Responden diambil dari populasi berdasarkan metode simple random sampling. Data primer diambil menggunakan metode wawancara dengan kuisioner. Variabel bebas yang ditelliti meliputi demografi (umur, pendidikan dan pekerjaan), dukungan, pengetahuan, sikap dan aksesbilitas pelayanan vasektomi. Hasil uji Regresi Logistik didapatkan bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah tingkat pendidikan (p= 0,002; OR= 10,387) dan sikap responden terhadap vasektomi (p= 0,000; OR= 0,064). Sebagian besar responden memiliki umur diatas 46 tahun dengan tingkat pendidikan rendah (maksimal lulus SMP). Pekerjaan responden sebagian besar sebagai tenaga kasar (buruh, pemulung dan tukang becak) dengan tidak memiliki dukungan untuk ikut vasektomi. Pengetahuan responden terhadap vasektomi sebagian besar tidak memahami dengan baik dan sikap yang negatif. Aksesbilitas pelayanan vasektomi terhadap responden kurang terjangkau. Kesimpulan penelitian adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku melakukan vasektomi adalah tingkat pendidikan responden. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk meningkatkan kembali program kejar paket bagi masyarakat pinggiran, melakukan kegiatan rutin sosialisasi dan pelayanan dan memberikan pendampingan kepada kader KB dan PLKB.

Actions (login required)

View Item