Endang Aprilia, 071211431094 (2016) MAKNA KOHABITASI BAGI PASANGAN SETELAH PEMINANGAN (Studi di Desa Bandung Rejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text
Halaman Depan.pdf Download (295kB) | Preview |
|
Text
6.Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (198kB) | Request a copy |
||
Text
7.Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (186kB) | Request a copy |
||
Text
8.Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (297kB) | Request a copy |
||
Text
9.Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) | Request a copy |
||
Text
10.Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (123kB) | Request a copy |
||
Text
11.Daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (151kB) | Request a copy |
||
Text
12.lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (289kB) | Request a copy |
Abstract
Kohabitasi merupakan suatu istilah yang di tujukan kepada pasangan yang tinggal satu atap tanpa ikatan perkawinan. sekalipun kohabitasi bukanlah suatu fenomena yang baru namun keberadaannya tetap menjadi perilaku yang kontroversial. Indonesia sendiri masih menganggap kohabitasi sebagai hal yang tabu dan menyalahi aturan yang ada. kohabitasi bukanlah cara yang benar dalam menjalin sebuah hubungan antara laki- laki dan perempuan. Hal ini sesuai dengan aturan yang tercantum dalam undang- undang nomor 1 tahun 1974 pasal 1 perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Penelitian ini menggunakan data- data kualitatif dengan tipe analisis deskriptif, yaitu berusaha menggambarkan fenomena pasangan kohabitasi dalam memaknai perkawinanya. Untuk menggali informasi, peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam (indept interview) dengan menggunakan pedoman wawancara sebagai instrumenya. Teknik penentuan informanya menggunakan snow ball dengan fokus penelitian “bagaimanakah pasangan kohabitasi setelah peminangan dalam memaknai perilaku kohabitasinya? ”. Teori yang di gunakan dalam menganalisis fenomena ini adalah teori interaksi simbolik dari Blumer. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasangan kohabitasi yang mempunyai latar belakang keluarga bercerai (broken home) serta yatim memaknai kohabitasi sebagai bentuk keseriusan dalam suatu hubungan karena bersedia menjadi pelengkap hidup dan teman hidup di bandingkan dengan pasangan kohabitasi yang mempunyai latar belakang keluarga utuh lebih memaknai kohabitasi untuk menuruti adat setempat di mana pasangan tinggal satu rumah setelah peminangan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK_2 Fis S 15 16 Apr e | ||||||
Uncontrolled Keywords: | kohabitasi, pasangan dalam ikatan peminangan | ||||||
Subjects: | H Social Sciences H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM831-901 Social change |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Turwulandari | ||||||
Date Deposited: | 20 Apr 2016 05:10 | ||||||
Last Modified: | 20 Apr 2016 05:10 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/29566 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |