Endang Sriningsih, 090970403 (2016) STUDI TENTANG PEMERIKSAAN PAJAK PENGUSAHA KENA PAJAK BADAN DALAM PERSPEKTIF NEGOTIATED ORDER. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (668kB) | Preview |
|
Text (BAB 1)
10. Bab I.pdf Restricted to Registered users only Download (642kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 2)
11. Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (896kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 3)
12. Bab III METODE PENELITIAN .pdf Restricted to Registered users only Download (462kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 4)
13. Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB 5)
14. Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB 6)
15. Bab VI.pdf Restricted to Registered users only Download (423kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 7)
16. Bab VII.pdf Restricted to Registered users only Download (798kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
17. Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (451kB) | Request a copy |
Abstract
Studi ini mengkaji negosiasi dalam perpajakan dari perspektif teori Negotiated Order Anselm Strauss, terutama negotiated order yang terjadi dalam pemeriksaan pajak antara Pemeriksa Pajak dan Kuasa Wajib Pajak di daerah Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. Perpajakan di Indonesia menerapkan sistem self assessment, Wajib Pajak harus berperan aktif memenuhi kewajiban perpajakannya (tax compliance), namun kenyataannya sejak peraturan tersebut ditetapkan pada tahun 1984 hingga sat ini, kesadaran Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya masih sangat rendah, disamping itu juga merebak isu-isu perlawanan pajak. Pemerintah menerapkan law enforcement dengan pilar utama pemeriksaan, penyidikan, dan penagihan pajak. Temuan dan kesimpulan penelitian ini, pertama, penerapan mekanisme tanggungjawab renteng dan data tandingan dari lawan transaksi dalam pelaporan pajak dapat mencegah terjadinya negosiasi antara Wajib Pajak dan Pemeriksa Pajak. Merujuk teori Strauss, pengawasan saling-silang ini menguatkan konteks struktural dan melemahkan konteks negosiasi, disebut ―tightly coupled‖.Kedua, Pemeriksa Pajak menerapkan efek penggentar (ditterent effek) dalam pemeriksaan pajak, berakibat merendahkan posisi Wajib Pajak, dan secara pribadi menguntungkan Pemeriksa Pajak, artinya terjadi negosiasi ―menang-kalah‖. Ketiga, terjadi negosiasi antar institusi yang bertujuan untuk meringankan beban pajak para pengusaha. Dua hal terakhir menguatkan individu dan melemahkan struktur, dapat disebut sebagai ―loosely coupled.‖ Secara umum penelitian ini menguatkan sekaligus memperluas teori negotiated order Anselm Strauss, bahwa konteks struktural yang menggunakan pengawasan saling silang yang melekat sebagai kewajiban diantara pihak-pihak yang berpotensi untuk bernegosiasi, mencegah terjadinya negosiasi. Penelitian ini juga menemukan mode/cara yang digunakan dalam negotiated order, dan dapat ditambahkan dalam deretan property konteks negosiasi Strauss, yaitu penghindaran (avoidance), congkak/ angkuh (Supercilious/ arrogant), Pengaruh Kekuasaan (Influence of Power), dan Kompromi (compromise).
Item Type: | Thesis (Disertasi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 DIS.S.01/16 Sri s | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | negotiated order, perpajakan, tanggungjawab-renteng, efek penggentar, self assessment. | |||||||||
Subjects: | H Social Sciences > HJ Public Finance > HJ9-9940 Public finance > HJ2240-5908 Revenue. Taxation. Internal revenue | |||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Sosial | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '- | |||||||||
Date Deposited: | 26 Apr 2016 03:00 | |||||||||
Last Modified: | 26 Apr 2016 03:00 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/29962 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |