DISEMINASI INFORMASI STRATEGI DAN AKURASI RADIODIAGNOSTIK UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

CHUNADI ERMANTA (2008) DISEMINASI INFORMASI STRATEGI DAN AKURASI RADIODIAGNOSTIK UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN. AIRLANGGA UNIVERSITY PRESS, SURABAYA. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (PIDATO GURU BESAR)
PG 221.10.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Lebih dari seratus tahun sejak ditemukannya sinar-X, kita telah menyaksikan peningkatan yang pesat dalam pemanfaatannya untuk kehidupan manusia. Dari sebuah permulaan yang sederhana, lahirlah ilmu Radiologi yang kemudian memisah menjadi dua cabang besar yaitu Radiologi Diagnositik atau Radiodiagnostik dan Radioterapi yang sekarang lebih berkembang lagi menjadi radiation oncology. Selama itu pula kita melihat perubahan peran radiodiagnostik dari sekadar membantu diagnosis - pada awalnya hanya kelainan tulang yang bisa diungkapkan - hingga mencapai peran yang tak terpisahkan dari praktik dunia kedokteran modern saat ini. Tersedianya sarana, peralatan dan ekspertis di bidang radiodiagnositik - terutama di negara-negara maju - memicu perubahan yang fundamental dalam cara kita menangani dan mengobati orang sakit. Radiodiagnositik yang pada awalnya menjadi penyedia informasi tambahan, atau sekadar sebagai pelengkap sebelum diagnosis dan terapi diterapkan, sekarang makin diandalkan sebagai penyedia informasi yang penting. Bahkan pada kondisi tertentu, informasi radiodiagnostik sudah menjadi penentu keputusan jenis dan cara pengobatan yang akan dilakukan. Tanpa mengecilkan informasi klinis dan laboratoris, sudah jamak kita jumpai situasi di mana diagnosis dan keputusan pengobatan . tidak akan diambil sebelum ada informasi radiodiagnostik. Operasi pengangkatan tumor payudara, lazimnya baru akan dipertimbangkan setelah adanya informasi dari pemeriksaan radiodiagnostik payudara yaitu mammografi dan ultrasonografi. Keluhan-keluhan nyeri pinggang bawah yang disertai dengan kelainan saraf dimintakan pemeriksaan MRI untuk menentukan perIu tidaknya tindakan operasi. Nyeri bahu sekarang diperiksa dengan USG atau MRI untuk menentukan ada tidaknya robekan tendon, dan kalau sudah terdiagnosis, maka jenis operasi yang akan dilakukan akan dipilih berdasarkan jenis dan ukuran robekan yang terungkap oleh pemeriksaan radiodiagnostik.

Item Type: Other
Additional Information: KKA KK PG.221/10 Erm d
Uncontrolled Keywords: DISEMINASI INFORMASI STRATEGI; RADIODIAGNOSTIK
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA960-1000.5 Medical centers. Hospitals. Dispensaries. Clinics
Divisions: Pidato Guru Besar
Creators:
CreatorsNIM
CHUNADI ERMANTAUNSPECIFIED
Depositing User: Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '-
Date Deposited: 03 May 2016 06:50
Last Modified: 03 May 2016 06:50
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/30371
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item